Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UGJ Terima Bantuan PCR dan Mesin Ekstraksi, Siap Periksa Sampel dalam Sehari

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), menerima bantuan alat polymerase chain reaction (PCR) dan mesin ekstraksi otomatis dari Pemprov Jabar.
Laboratorium pemeriksaan hasil tes swab di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Kota Cirebon, Jawa Barat./Bisnis-Hakim Baihaqi
Laboratorium pemeriksaan hasil tes swab di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Kota Cirebon, Jawa Barat./Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON- Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), menerima bantuan alat polymerase chain reaction (PCR) dan mesin ekstraksi otomatis dari Pemprov Jabar.

Di laboratorium Fakultas Kedokteran UGJ, setiap harinya para petugas menguji sampel spesimen tenggorokan hasil uji swab dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (ciayumajakuning).

Rektor UGJ, Mukarto Siswoyo, mengatakan, bantuan alat tersebut dapat meningkatkan kapasitas pemeriksaan sampel swab tes. Peralatan baru itu dianggap dapat membantu para petugas laboratorium di Fakultas Kedokteran UGJ.

"Sebelumnya, proses ekstraksi sampe spesimen tenggorokan dilakukan secara manual oleh petugas," kata Mukarto di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020).

Alat ekstraksi otomatis tersebut, memiliki kapasitas 32 sampel dan hanya membutuhkan waktu selama 30 menit. Sedangkan dengan cara manual, paling cepat selama satu jam.

Bantuan alat PCR yang memiliki kapasitas 30 sampe itu pun bertambah, sehingga proses pemeriksaan sampel lebih cepat dari sebelumnya.

"Prosesnya tetap empat jam, tetapi kapasitasnya lebih ditambah, karena sudah ada dua alat," katanya.

Sebelumnya, laboratorium pemeriksaan Fakultas Kedokteran UGJ dapat memeriksa sebanyak 200 sampai 300 sampel spesimen tenggorokan. Adanya bantuan alat ini, mampu memeriksa 500 sampai 600 sampel.

Mukarto mengatakan, adanya bantuan alat tersebut pihaknya berkomitmen hasil uji laboratorium bisa selesai dalam 24 jam. Hal itu karena hasil uji lab didesak banyak pihak agar dapat keluar dengan cepat.

"Jadi kalau sampelnya datang sore, paginnya bisa langsung digarap dan malamnya sudah keluar hasil uji labnya," katanya.

Laboratorium UGJ telah memeriksa lebih dari 10 ribu sampel spesimen tenggorokan sejak Maret 2020. Di tempat tersebut, ada tiga orang ahli biologi di antaranya virologis, molekuler, dan imunolog. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper