Bisnis.com, BANDUNG - Ketua Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta rencana pembukaan sekolah di Jawa Barat dilakukan dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi.
Doni mengatakan berdasarkan data Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud-Riset Dikti) menyebut hanya ada 27 persen daerah kabupaten/kota yang masuk dalam zona hijau berdasarkan pantauan pemerintah pusat. Sementara Jawa Barat belum ada satupun yang hijau.
"Kalau di Jabar ini belum ada, paling banyak hanya zona kuning," katanya dalam pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan,Bandung, Kamis (6/8/2020).
Namun begitu, Jawa Barat masih memungkinkan membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang masuk dalam kecamatan zona hijau. Menurutnya daerah memiliki kebijakan berbeda dalam melihat peta penyebaran Covid-19. "Silakan untuk kepala daerah dan kepala sekolah yang memang tahu kondisinya. Kalaupun memang harus dimulai semua protokol kesehatan harus dipersiapkan," ujarnya.
Doni merinci beberapa hal yang harus disiapkan dalam pembukaan sekolah antara lain ketersediaan Thermo Gun, penyanitasi tangan, hingga membuat tempat mencuci tangan di sejumlah sudut sekolah.
Jika itu sudah siap, pihaknya menghimbau simulasi harus dilakukan terlebih dahulu dimana siswa dan guru harus membiasakan diri dengan protokol kesehatan selama belajar. "Pra sekolah ini penting. Itu harus jadi prioritas setiap sekolah sebelum kembali normal (belajar mengajar)," ujarnya,
Berbeda dengan SMA/SMK, pihaknya mengaku masih khawatir untuk membuka proses KBM di sekolah dasar (SD) atau sekolah menengah pertama (SMP). Menurutnya para siswa masih belum paham dengan fungsi masker yang malah berpotensi menjadi sarana penyebaran Covid-19.
"Karena senang dengan masker yang lain terus bertukat masker. Ini bahaya juga. Orang tua dan pihak sekolah harus mengantisipasi ini," pungkasnya.