Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Cirebon Anggarkan Rp21 Miliar untuk Tes Swab Massal

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, anggaran tes massal masih menunggu persetujuan dari Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, menganggarkan sebesar Rp21 miliar untuk pelaksanaan tes swab massal dengan sasaran satu persen dari seluruh total penduduk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, anggaran te‎rsebut masih menunggu persetujuan dari Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon untuk tes massal tersebut.

‎Pelaksanaan tes swab massal yang sudah dilakukan di Kabupaten Cirebon, kata Enny, baru dilakukan kepada 5.000 ribu orang, sedangkan untuk satu persen jumlah penduduk, masih kurang sebesar 17.000.

"Dari 17.000 tersebut, Rp21 miliar dianggarkan untuk 14.400 alat, karena 750 sudah dimiliki RSUD Waled dan 1.850 dari RSUD Arjawinangun," kata Enny saat ditemui di Kabupaten Cirebon, Kamis (9/7/2020).

Enny mengatakan, pelaksanaan tes swab massal tersebut akan dilakukan langsung setelah anggaran dipersetujui oleh BKAD Kabupaten Cirebon.

‎Sasaran untuk tes swab massal kali yakni, pedagang di pasar tradisional, santri, sopir angkutan umum, dan pelaku pariwisata. Kemudian di lingkungan pemerintah, akan dilakukan di pengadilan agama, pengadilan negeri, samsat, dan kantor kemenag.

"Untuk tes swab sebenarnya sudah dilakukan, tetapi bagi mereka yang ODP atau pun PDP," katanya.

Berdasarkan informasi, untuk pelaksanaan tes swab massal akan dilakukan di Gedung UPTD Labkesda di Jalan Dewi S‎artika, Kecamatan Sumber dan kantor Dinas Kesehatan Kabupaten yang berada di komplek perkantoran pemerintah daerah.

Enny memastikan, pelaksanaan tersebut dilakukan secara bertahap lantaran tempat untuk tes swab massal lebih kecil dibandingkan posko gugus tugas sebelumnya di SOR Watubelah.

"Sasaran kami seluruh masyarakat yang rentan, sekitar 17 ribu orang lagi," katanya. ‎(K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper