Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore, Usai Masif Test Kasus Covid-19 di Kota Bandung Melandai

Hari ini tren kasus positif di Kota Bandung menurun dari 5,6 orang per hari menjadi 2,2 orang per hari. Angka reproduksi berada pada di 0,53 berdasarkan hasil perhitungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Ketua TIm Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Oded M Danial (kiri)/Bisnis-Dea Andriyawan
Ketua TIm Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Oded M Danial (kiri)/Bisnis-Dea Andriyawan

Bisnis.com, BANDUNG - Ketua TIm Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Oded M Danial menyatakan keputusan untuk memberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) berdasarkan kondisi di lapangan, mengingat kasus virus corona saat ini sudah mulai landai dan bahkan cenderung menurun.

Oded menegaskan, kendati data menunjukkan penurunan hal itu bukanlah karena Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berhenti melacak. Justru pengujian sebelumnya dan yang masih berlangsung tetap gencar dilaksanakan bahkan sampai melebihi target.

Pelaksanaan rapid test kata dia sudah mencapai angka 21.340. Ini artinya Pemkot Bandung sudah mengetes 0,86 persen penduduk, melebihi standar 0,6 persen.

"Sedangkan pengetesan PCR sudah mencapai 0,42 persen atau 10.457 spesimen,” ucap Oded, Minggu (28/6/2020).

Meski sudah melebihi target, Oded memastikan, pemeriksaan tetap akan digencarkan. Terlebih kini 80 puskesmas se-Kota Bandung sudah bisa melakukan swab test atau Polymerase Chain Reaction (PCR) seiring kehadiran laboratoroium Biosafety Level-2 (BSL-2).

Dari laporan terbaru Oded mengungkapkan, penurunan data bukan hanya kasus positif cukup saja. Namun, juga angka reproduksi yang tetap bertahan di bawah angka 1.

“Hari ini tren kasus positif menurun dari 5,6 orang per hari menjadi 2,2 orang per hari. Angka reproduksi kita berada pada di 0,53 berdasarkan hasil perhitungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

Lebih lanjut Oded menuturkan, angka kesembuhan di Kota Bandung kini sebesar 62,98 persen. Data terbaru pertanggal 25 Juni ini mengalami peningkatan sebanyak 13,4 persen dari periode sebelumnya.

Angka kesembuhan ini juga berbanding lurus dengan menurunnya ruang perawatan yang dihuni di rumah sakit. Termasuk juga menurunnya tenaga kesehatan yang mulai meninggalkan rumah singgah lantaran sudah tidak lagi menangani pasien Covid-19.

Tempat tidur pada ruang isolasi di RS dan fasilitas lain terisi 118 tempat tidur (24,23 persen) dari total 487 tempat tidur. Angka tersebut menurun dari periode sebelumnya sebesar 32 persen.

"Jumlah ruang isolasi di rumah sakit kita juga masih sangat memadai,” ungkapnya. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper