Bisnis.com, SUBANG - Pembangunan Pelabuhan Patimban di tengah pandemi Covid-19 ibarat "obat" untuk recovery ekonomi di Indonesia.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Pelabuhan Patimban, Anwar mengatakan, keputusan melanjutkan pembangunan pelabuhan yang digadang-gadang menjadi yang terbesar di Tanah Air di tengah pandemi adalah kesempatan.
Bagi Anwar, pandemi Covid-19 memang terasa dampaknya terhadap proses perampungan Pelabuhan Patimban. Hanya saja, ia menyadari, semakin siap mempersiapkan Patimban untuk beroperasi, semakin cepat juga recovery ekonomi di Indonesia.
"Ini opportunity, bagi sebagian orang yang bisa melihat ini kesempatan," kata Anwar kepada tim Jelajah Segitiga Rebana di Kawasan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Selasa (23/6/2020).
Ia menilai, dalam pelaksanaannya, ia telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk pekerja untuk menghindari transmisi virus corona di lingkungan proyek.
Kemudian, ia juga menjelaskan para pekerja pada masa pandemi, tidak diperbolehkan untuk keluar masuk lingkungan proyek untuk menghindari pekerja yang terpapar Covid-19 di luar lingkungan proyek.
Ia juga mengatakan, dengan hadirnya Patimban, warga sekitar pun mulai merasakan dampak positif baik secara langsung atau pun tidak. Sehingga, dalam tatanan usaha mikro di kawasan tersebut perlahan tumbuh positif dengan dibuktikan dengan peningkatan daya beli masyarakat.
"Itu yang jarang terekspos, pada saat awal 2018 kita kesini, masih sepi," ungkapnya.
Ke depan, ia meyakini pascapenanganan Covid-19 ini, Pelabuhan Patimban dan masyarakat sekitarnya mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga bisa mengkerek peningkatan ekonomi.
Jelajah Segitiga Rebana II kembali bisa terlaksana dengan dukungan dari banyak pihak, di antaranya, Pemprov Jabar, Pemkab Majalengka, Bank BJB, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, BIJB, Disparbud Jabar, JNE, XL dan Telkomsel. (K34)