Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.000 Warga Garut Jalani Tes Usap Massal Deteksi Covid-19

Pemerintah Kabupaten Garut bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pemeriksaan tes usap bagi seribu warga di Desa Samida, khususnya di Kampung Baeud yang telah ditemukan warganya positif Covid-19.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan

Bisnis.com, GARUT - Sebanyak 1.000 warga di Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjalani tes usap untuk mendeteksi warga yang terjangkit Covid-19, setelah adanya delapan orang positif terinfeksi corona di daerah tersebut.

"Yang di sini seribu [orang], hasilnya bisa diketahui Jumat. Nanti akan tahu hasilnya, berharap masyarakat datang ke sini untuk melakukan pemeriksaan supaya ketahuan bahwa daerah sini aman," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat meninjau langsung pemeriksaan tes usap di Desa Samida, Kecamatan Selaawi, dikutip Jumat (12/6/2020).

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Garut bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pemeriksaan tes usap bagi seribu warga di Desa Samida, khususnya di Kampung Baeud yang telah ditemukan warganya positif Covid-19.

Pemeriksaan itu, kata dia, ditargetkan selesai selama 2 hari atau sampai berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Desa Samida, Jumat (12/6/2020).

"Hari Jumat terakhir. Kita alhamdulillah mendapatkan bantuan dari provinsi sehingga kita melakukan perlakuan ini [tes usap]," katanya.

Dia menyampaikan pemeriksaan terhadap seluruh warga itu sebagai upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini masih terjadi penyebarannya.

Seluruh warga, kata dia, tidak perlu khawatir dengan adanya pemeriksaan massal itu karena tujuannya untuk kepentingan bersama agar wabah Covid-19 dapat diketahui dan secepatnya ditangani oleh tim medis.

"Jika hasilnya ada yang positif langsung kita lakukan penanganan, dibawa ke rumah sakit, kalau hasilnya negatif bersyukur, tapi kalau ada positif kita rawat," kata Helmi.

Terkait dengan adanya penolakan dari warga, Helmi membenarkan, alasan warga karena khawatir jika ada yang positif maka PSBB atau kampungnya akan kembali diisolasi oleh pemerintah.

Helmi menyampaikan tidak ada rencana memperpanjang PSBB di Desa Samida, meski begitu warga harus mengikuti aturan dengan menjalani pemeriksaan kesehatan, mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, jaga jarak dan menjaga kebersihan.

"Disangkanya kalau masih ada positif akan ditambah karantina 14 hari, tapi tidak seperti itu, dan semuanya memang harus diperiksa," kata Helmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper