Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mendorong industri menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk menggarap bisnis kesehatan yang memiliki peluang tinggi di masa penanganan pandemi Covid-19 ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan industri kesehatan diperkirakan akan menjadi sektor yang berkembang dimana IKM bisa berperan mengingat saat pandemi berbagai kebutuhan mulai dari alat kesehatan hingga obat-obatan tercatat tinggi.
“Perkembangan ke depan itu industri kesehatan. Baik APBD [alat pengaman diri], ada juga dari sisi obat hingga jamu. Sesuai dengan arahan Pak Gubernur, kita akan sosialisasikan ke IKM untuk melakukan perubahan [bisnis] di level kecil menengah,” katanya kepada Bisnis, Senin (8/6/2020).
Arifin menilai kemampuan IKM Jabar untuk menggarap sektor ini sangat besar dan sarat inovasi. Dia menunjuk salah satu IKM di Kota Bandung yang bisa memproduksi masker 2.000 buah per hari dan bisa dipakai hingga 30 kali.
“Dari sisi kualitas itu sudah diuji ITB, Balai Besar Tekstil. Bahannya tidak tembus air, kalau 30 kali pakai itu Rp15.000,” kata dia.
Produk kesehatan IKM ini nantinya akan lebih banyak digelontor di pasar digital. Catatan Arifin, setidaknya omzet IKM bisa naik hingga 3 kali lipat dengan keuntungan mencapai 300 persen.
“Penjualan lewat digital mendorong omzet naik, sekarang tidak bisa dipungkiri digitalisasi pasar sudah keharusan,” tuturnya.
Pihaknya juga mendorong agar sekitar 15.000 IKM Jabar memanfaatkan sistem informasi industri nasional agar bisa berproduksi dan membuka aktivitas ekonomi lebih awal saat masa penanganan Covid-19.
“IKM bisa menggarap pesanan industri besar yang belum bisa membuka produksi, ini bisa membuat kondisi industri lebih baik, tapi tetap protokol kesehatan mutlak dilakukan,” paparnya.