Bisnis.com,BANDUNG—Rencana pembukaan kembali aktivitas ekonomi di Jawa Barat terutama sektor pariwisata mulai dimatangkan dari sisi penerapan protocol adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Kepala Dinas Periwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Taufik mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan 27 dinas pariwisata di pemerintah kabupaten kota di Jabar untuk berkaitan dengan kesiapan protokol kesehatan di destinasi wisata sambil menunggu kepastian dan hasil evaluasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Yang pasti, ia memastikan bahwa pariwisata di masa AKB ini berorientasi wisatawan domestik. “Kalaupun memang bisa dibuka, itu yang pasti kita pasti fokus untuk pasar domestik dan lokal. Tempat wisatanya juga yang bersifat Individual. Kami masih bahas mengenai standar protokolnya seperti apa. Ini menjadi key point,”katanya di Bandung, Kamis (4/6/2020).
Di samping itu, industri perhotelan dan restoran pun terus berkoordinasi. Beberapa di antara mereka sudah menyatakan kesiapan untuk membuka operasional. Para pengusaha di sektor ini sudah mengeluhkan kinerja perusahaan yang terus menurun selama masa pandemi.
“Saya akan mengecek langsung kesiapannya dan membahas mengenai protokol kesehatan di tempat wisata di daerah. Besok saya akan ke Pangandaran membahas persyaratan untuk membuka tempat pariwisata, mungkin (wisatawan) harus ada surat sudah rapid atau apa, nanti dibahas,” kata dia.
“Langkah ini diambil sambil menunggu seminggu hasil evaluasi pelaksanaan AKB. Beberapa hotel juga sudah menyatakan siap, destinasi juga sudah siap. Sejak pandemi okupansi hotel di angka 3 -5 persen. Tapi tetap kita akan menunggu (keputusan gubernur Jabar, Ridwan Kamil),” pungkasnya.