Bisnis.com, BANDUNG - Lima tokoh dari Telkom University (Tel-U) masuk ke dalam daftar 500 peneliti terbaik di Indonesia yang diumumkan Menteri Ristek/Brin Prof. Bambang Brodjonegoro. Mereka adalah Adiwijaya (Rektor), RD Rohmat Saedudin, Casi Setianingsih, Muharman Lubis, dan Achmad Rizal.
Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya sebagai salah satu peneliti terbaik di Indonesia menjelaskan bahwa capaian ini merupakan bentuk komitmen Tel-U sejalan dengan visi menjadi research dan entrepreneurial University yang bermanfaat untuk masyarakat dan pembangunan nasional.
“Saat ini pengembangan penelitian yang kami (Tel-U) lakukan sudah mendapat pengakuan dunia internasional, ditunjukkan dengan berjalannya research matching grant dengan berbagai perguruan tinggi dari Asia dan Eropa, seperti Belanda, Prancis, Skotlandia, Australia, Jepang, Korea, dan Malaysia," ucapnya, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (29/5/2020).
Adiwijaya menambahkan bahwa penelitian yang ada di Telkom University tidak hanya terfokus pada publikasi tapi harus bermuara pada inovasi sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat, sehingga kinerja penelitian Tel-U bisa masuk kedalam klaster mandiri sejajar dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
“Kami mendorong agar penelitian bermuara pada inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Alhamdulillah dimasa pandemic ini beberapa penelitian Tel-U telah menghasilkan beberapa inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19, seperti Robot AUMR, Robot Doctor Representative (DOPER), Disinfektan Chamber, Hand Washing Machine, Masker, Face shield, dan lain-lain.” Jelasnya.
Menteri Riset dan Teknologi / BRIN, Prof. Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa saat ini jumlah publikasi di Indonesia di tingkat Asia sudah sangat baik dari segi kuantitas, namun perlu ditingkatkan lagi kualitasnya.
“Jumlah publikasi kita di Asia sudah sangat baik dari segi kuantitas, tapi saya harap kualitasnya juga bisa terus ditingkatkan dan yang lebih penting dapat di produksi sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” Ucapnya.
Dari hasil pemeringkatan ini Bambang menambahkan bahwa para peneliti yang namanya masuk dalam jajaran 500 peneliti terbaik agar bisa memotivasi rekan-rekan di Institusinya agar bisa melakukan publikasi yang baik pula.
“Saat ini peneliti yang masuk kedalam SINTA adalah peneliti yang memiliki publikasi internasional berskala besar, dan menggambarkan sebagai peneliti yang paling komperhensif, oleh karena itu saya berpesan agar bisa memotivasi rekan-rekan diinsitusinya masing-masing untuk berkarya dan menghasilkan publikasi yang baik untuk Indonesia dan menghasilkan inovasi-inovasi berkualitas," jelasnya.
Sekilas mengenai SINTA Series pertama, Kemenristek/Brin mengumumkan 500 peneliti terbaik di Indonesia berdasarkan kinerja peneliti dari 4 indikator.
Ada 4 indikator penilaian kinerja peneliti diantaranya adalah : 1; Jumlah artikel jurnal terindeks di Scopus dengan memperhitungkan quartil jurnal tempat publikasi. 2; Jumlah artikel non-jurnal terindeks di Scopus dengan bobot 15. 3; Jumlah sitasi di Scopus dengan bobot 4. 4; Jumlah sitasi di Google Scholar dan jurnal artikel di Junal SINTA.