Bisnis.com,BANDUNG—Pemegang saham mayoritas PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB meminta proses due diligence terkait rencana penyelamatan Bank Banten harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan setelah Gubernur Banten Wahidin Halim selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir Bank Banten dan pihaknya selaku Pengendali Terakhir Bank Jabar Banten (BJB) menandatangani Letter of Intent (LOI) pada dua pekan lalu kini proses teknis diserahkan pada jajaran direksi BJB.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya selaku pemegang saham pengendali BJB mematuhi perintah tersebut namun penggabungan usaha tetap memperhatikan tahapan, kajian dan arahan dari otoritas perbankan.
Ridwan Kamil menilai rencana merger ini tetap mensyaratkan banyak proses sebelum tercapai keputusan. Pihaknya sudah meminta jajaran direksi BJB untuk menjalani tahapan-tahapan penggabungan dengan kehati-hatian dan profesionalitas.
“Kami diminta Pusat menyelamatkan Bank Banten,” katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Kepala Biro BUMD dan Investasi Setda Jabar Noneng Komara juga membenarkan sudah ada kesepakatan LoI antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Banten Wahidin terkait penggabungan usaha BJB dan Bank Banten.
"Iya benar," katanya kepada Bisnis.
Menurutnya setelah LoI saat ini pihaknya sebagai pembina BUMD termasuk BJB meminta direksi untuk segera melakukan uji tuntas terkait rencana penggabungan BJB dan Bank Banten.
"Masih tetap harus ada due dilligence," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan pihaknya akan mempersiapkan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh kedua belah pihak. “Sebagai langkah awal kami akan melakukan proses persiapan due diligence yang kami pastikan untuk dilakukan secara cermat, profesional dan independen” ujar Yuddy Renaldi dalam rilis korporasi, Jumat (24/4/2020).
Menurutnya dalam rencana sinergi bisnis tentunya akan dilakukan dengan teliti dan hati-hati sesuai prinsip tata kelola yang baik dalam upaya penguatan perbankan nasional dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
“Untuk mewujudkan nya sesuai dengan harapan, kami mohon dukungan dari seluruh stakeholders, pemegang saham, OJK, BI dan masyarakat. Kami yakin ini dapat terwujud dan berkontribusi dalam penguatan industri perbankan nasional,” katanya.