Bisnis.com,BANDUNG—Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad memastikan Pemerintah Provinsi Jabar cepat dan terbuka dalam melaporkan hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) menggunakan metode tes darah yang dilakukan.
"Kami laporkan 63.120 alat rapid test itu dari mana, ada dari Kemenkes, BNPB (gugus tugas pusat), Yayasan Budha Tzu Chi, PT Jasa Madivest (BUMD). Kami laporkan secara akurat, misal dapat dari pihak ini sekian, lalu tersalurkan sekian, sisa sekian," ucap Daud, Rabu (8/4/2020).
Terkait kebutuhan tambahan 200 ribu alat RDT agar tes masif di Jabar bisa menjangkau 0,6 persen dari jumlah penduduk, Daud mengatakan bahwa Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan bantuan alat rapid test tersebut.
"Bapak Gubernur dengan networking yang beliau miliki, minta ke sana-sini, termasuk disampaikan ke Bapak Wakil Presiden (Ma'ruf Amin) kami kurang 200 ribu alat untuk tes yang idealnya," kata Daud.
"Jadi kami tetap berupaya, kalau tidak sampai 300 ribu (tes) pun mudah-mudahan di angka sekian sudah dapat peta persebaran yang akurat sehingga kami bisa melakukan tindakan lebih lanjut," ujarnya.