Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utara Jawa Barat Banjir, Stok Beras Masih Aman

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jawa Barat memastikan stok beras Jawa Barat tetap aman meski kawasan utara saat ini tengah diterjang banjir.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG—Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jawa Barat memastikan stok beras Jawa Barat tetap aman meski kawasan utara saat ini tengah diterjang banjir.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jawa Barat Hendy Jatnika mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari Bulog bahwa ketersediaan beras saat ini masih aman meskipun bencana banjir sudah beberapa kali menerjang kawasan Bekasi, Karawang dan Subang.

“Stok di Bulog masih aman, infonya 85 % gudang Bulog masih terisi beras,” katanya saat dihubungi, Rabu (26/2/2020).

Hendy juga memastikan pihaknya langsung menerjunkan unit-unit di daerah terdampak banjir untuk melakukan pendataan luasan sawah yang terdampak. “Begitu kejadian ada unit yang langsung diterjunkan untuk mendata, saat ini datanya masih terus dilengkapi,” kata Hendy.

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jawa Barat sendiri mencatat luas tanam padi Jawa Barat sejak 2019 meningkat 13.565 hektare dari tahun sebelumnya. Dari 2.073.128 hektare pada 2018 menjadi 2.086.693 hektare pada tahun 2020.

Dilaporkan sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Subang sejak Senin (24/2/2020) mengakibatkan banjir di sejumlah kawasan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, Hidayat mengatakan banjir terjadi di delapan kecamatan di Kabupaten Subang.

Berdasarkan catatannya, Kecamatan Pamanukan menjadi daerah yang paling terdampak banjir tersebut dengan merendam 1.023 rumah terendam dan 796 jiwa mengungsi.

"Kalau dilihat sebaran, banjir bukan hanya di Pamanukan, bajir juga terjadi di Kecamatan Ciasem, Binong, Purwadadi, Pagaden, Pusakanagara, Pusakajaya, Compreng," kata Hidayat.

Selain pemukiman, kata dia, banjir juga menggenang kawasan sawah. Namun ia belum menghitung secara pasti berapa luas sawah yang tergenang di sejumlah kecamatan tersebut.

Sementara ini, ia menyebut banjir itu diakibatkan oleh luapan air sungai dari arah hulu yang berada di kawasan Cipunagara. Kemudian pada Selasa subuh, menurutnya air juga muncul dari arah kawasan Pantura (Pantai Utara).

"Kemarin itu hujan lokal, sekarang itu (banjir) muncul dari luapan air dari hulu sampai ke Pantura," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper