Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Peserta BP Jamsostek di Jabar Masih Rendah

Kepesertaan BP Jamsostek di Jawa Barat trimester pertama 2020 ini dikatakan masih sangat rendah baik untuk pekerja informal maupun formal.
Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krisna Syarif (kedua kiri)/Bisnis-Dea Andriyawan
Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krisna Syarif (kedua kiri)/Bisnis-Dea Andriyawan

Bisnis.com, BANDUNG - Kepesertaan BP Jamsostek di Jawa Barat trimester pertama 2020 ini dikatakan masih sangat rendah baik untuk pekerja informal maupun formal.

Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krisna Syarif menyebutkan kepesertaan BP Jamsostek dari pekerja informal hanya 3% dari 25 juta pekerja atau hanya 343.000-an yang menjadi peserta.

Sedangkan untuk pekerja formal, dari 4,4 juta pekerja, hanya 42% nya saja yang tercatat keanggotaan BP Jamsostek.

"Kami menyadari khusus Jabar tingkat kepesertaan sangat rendah, disini permasalahannya adalah pekerja ini adalah mereka tidak perlu menuntut perlindungan dari pemberi kerja, padahal risiko kerja sangat besar," ungkap Krisna, di Trans Hotel, Selasa (25/2/2020).

Menurutnya, mayoritas pekerja belum terjamin dalam kepesertaan BP Jamsostek adalah banyaknya pekerja yang mengandalkan instansi tempatnya bekerja dalam pengurusan kepesertaan.

Padahal, ia mengatakan pekerja bisa mendapatkan kepesertaan dengan cara mandiri. Ia menyayangkan jika pekerja di Jawa Barat terus menunda kepesertaan BP Jamsostek lantaran manfaat yang akan didapat di dalamnya yang tergolong besar.

"Dalam PP no 82 Tahun 2019 manfaat kepesertaan meningkat tanpa kenaikan iuran," kata dia.

Untuk itu ia mendorong pekerja untuk peduli terhadap dirinya dan keluarga dengan mendaftarkan diri dalam keanggotaan BP Jamsostek. Dengan demikian pekerja akan mendapatkan jaminan dalam bekerja.

Sementara itu, Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jawa Barat M Yamin Pahlevi menyebutkan pihaknya akan terus mendorong kepesertaan BP Jamsostek di Jawa Barat.

Ia menargetkan kepesertaan BP Jamsostek di 2020 ini bisa meningkat hingga 5 juta peserta dari sebelumnya 4,4 juta peserta.

Selain itu, ia juga menargetkan iuran kepesertaan di tahun ini bisa mencapai Rp13 triliun dari angka sebelumnya Rp10,9 triliun. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper