Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Jawa Barat diimbau tidak perlu panik, namun tetap waspada dalam menghadapi penyebaran novel coronavirus 2019 nCov.
Hal ini seiring belum adanya informasi yang rinci, jelas, dan pasti mengenai virus ini, baik dari Kementerian Kesehatan, WHO atau negara China sekalipun.
Wakil Direktur Pelayanan Medis Penunjang dan Keperawatan RSUD Al Ihsan Hadri Pramono MARS mengatakan, informasi terkait penyebaran virus corona masi simpang siur.
"Tidak ada informasi yang jelas. Namun corona virus mengandung DNA atau untaian genetika yang gampang bermutasi. Kita sudah belajar, Indonesia pernah mengalami pandemi flu babi [H1N1 2009] dan outbreak flu burung [H5N1 2005]. Jadi tetap harus waspada,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip Senin (27/1/2020).
Hadri melanjutkan, saat ini Jabar tengah diguyur hujan hampir merata di semua wilayah. Oleh karena itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat, rajin berolahraga.
Sementara itu, segera ke puskesmas dan rumah sakit terdekat jika panas badan di atas 38 derajat, apalagi terdapat batuk pilek dan sukar bernapas.
“Jika disertai riwayat pernah bepergian ke China, Wuhan, Singapura atau dari negara yang terjangkit coronavirus, segeralah diperiksa kesehatannya ke Posko Pusat Informasi dan Krisis Center Coronavirus RSUD Al Ihsan. Jangan menunggu tiga hari dulu,” ucapnya.
Hadri menyatakan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan masyarakat untuk terhindar dari Coronavirus, di antaranya Tetap waspada dan jangan panik. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Hindari kontak dengan hewan atau pasar hewan yang telah terjangkit coronavirus.
"Hindari kontak langsung dengan penderita yang terjangkit coronavirus [jangan pegang selaput mukosa mata, mukosa hidung dan mukosa mulut dengan tangan yang terkontaminasi coronavirus], gunakan masker/respirator dan terapkan etika batuk/bersin dan dilarang meludah sembarangan," jelasnya.