Bisnis.com,BANDUNG—Porsi bantuan keuangan APBD Jawa Barat 2020 ke Kabupaten Tasikmalaya Rp744 miliar dikritik karena terlalu fantastis.
Pengamat Kebijakan Publik Unpad Yogi Suparyogi mengatakan angka tersebut agak mencurigakan mengingat program strategis dan fisik Pemprov Jawa Barat di Kabupaten Tasikmalaya tidak seperti daerah lainnya.
Dia menunjuk dibandingkan Kabupaten Pangandaran yang mendapat Rp 596 miliar, bantuan tersebut rasional mengingat saat ini kawasan tersebut menjadi atensi khusus pengembangan pariwisata. “Kalau Tasik sebesar itu [Rp744 miliar] itu jelas jadi pertanyaan,” katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (11/12/2019).
Menurutnya anggaran sebesar itu mengejutkan sekaligus riskan karena Tasikmalaya tengah bermasalah dengan dugaan korupsi dana hibah dan bantuan sosial yang melibatkan para petinggi kabupaten. “Korelasinya ke sana Sekda kan sempat bermasalah, sempat menyangkut nama Pak Wagub ini harus hati-hati lagi," katanya.
Yogi menilai alasan Pemprov Jabar bahwa besaran ini karena tingkat indek pembangunan manusia (IPM) dan angka kemiskinan Tasikmalaya rendah kurang kuat mengingat saat ini masih banyak daerah dengan luasan wilayah yang lebih besar memiliki angka yang masih tinggi.
"Saya surprise Tasik dapat proporsi besar, kalau program batin, religiusitas kan gak bisa diukur. Tasik juga gak terlalu miskin-miskin amat, di Ciamis juga banyak. Jadi saya yakin perannya [Uu] besar," tuturnya.
Karena anggaran ini sudah disetujui DPRD Jawa Barat, pihaknya berharap Gubernur Jawa Barat memberikan pengawasan ekstra terhadap pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan keuangan tersebut.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Taufik Budi Budi Santoso mengatakan ada beberapa pertimbangan Tasikmalaya mendapat porsi bantuan keuangan lebih besar dari daerah lain.
Tasikmalaya menurutnya adalah daerah dengan kawasan lindung tertinggi (65 persen), kemudian indeks pembangunan manusia terendah kedua di Jabar."Urutan keempat daerah dengan Rumah tangga miskin (RTM) tertinggi di Jabar, urutan kelima daerah dengan luas terbesar di Jabar, urutan kelima daerah dengan capaian PAD terendah di Jabar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
