Bisnis.com, BANDUNG — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung menilai langkah menutup Bandara Husein Sastranegara demi menghidupkan penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati bukanlah hal yang bijaksana.
Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Andri Rusmana mengatakan penutupan Bandara Husein Sastranegara menjadi satu-satunya pintu masuk wisatawan ke Kota Bandung secara langsung melalui jalur udara. Sehingga dibutuhkan kajian terlebih dahulu untuk merealisasikan hal tersebut.
Menurut Andri, banyak yang dirugikan ketika Bandara Husein Sastranegara ditutup. Oleh karena itu, jangan ada pihak yang mengambil momentum ini untuk mencari panggung dan keuntungan.
"Penutupan akan mempengaruhi pendapatan Kota Bandung yang sebelumnya menyumbang 33% dari sektor pariwisata dan akan membuat masa depan pariwisata Kota Bandung semakin suram," katanya kepada wartawan saat ditemui di Bandung, Kamis (24/10).
Lebih dari itu, kalaupun memang harus menutup penerbangan komersial di Bandara Husein Sastranegara, itu adalah ranahnya Pemerintah Pusat. Selain itu juga pihaknya juga meminta Wali Kota Bandung berserta jajarannya jangan tinggal diam, ketika ada wacana penutupan bandara Husein.
"Jangan lah mengompori untuk menutup Bandara Husein, karena 55% wisatawan datang ke Bandung melalui Bandara Husein," katanya.
Kalaupun menutup Bandara Husein karena BIJB sepi, Andri mengatakan hal tersebut sangat tidak adil, karena untuk memajukan sebuah daerah tidak perlu mematikan daerah lain.
"Jika alasannya BIJB supaya ramai, jangan lah seperti itu. Biarkan bersaing satu sama lain, biar konsumen yang memilih mana yang lebih nyaman," katanya.
Diberitakan sebelumnya, DPRD Jabar berharap penerbangan komersial dari dan menuju Bandara Husen Sastranegara untuk ditutup untuk menghidupkan penerbangan di BIJB. Lantaran, sejak diresmikan Mei 2018 lalu, Bandara yang terletak di Kertajadi, Majalengka sepi peminat. (K34)