Bisnis.com, BANDUNG--PT Pos Indonesia (persero) mengklaim digitalisasi layanan pengiriman paket dan keuangan telah mencapai 90% hingga saat ini.
Direktur Perencanaan dan Operasi PT Pos Properti Indonesia Sudarman Juwono menuturkan layanan paket dan keuangan tidak bisa lepas dari proses digitalisasi, jika perusahaan ingin eksis dan berkompetisi.
"Kita sudah mengimplementasikan juga, walaupun belum secara total," ujar Juwono, Jumat (27/08/2019).
Dia memperkirakan 90% layanan Pos Indonesia sudah didigitalisasi.
Di bisnis paket, perusahaan sudah mendigitalisasi proses bisnisnya mulai dari collecting, delivery serta penyerahan paket.
Dalam proses pengiriman barang, Pos Indonesia sudah menggunakan sistem electronic proof of delivery (Epod). Dengan sistem ini, paket yang telah diterima dapat langsung dikonfirmasi ke basis data hingga diteruskan ke pelanggan.
Reformasi digital juga dijalankan perusahaan di jasa keuangan. Inovasi terbaru tersebut adalah aplikasi PosGiro Mobile.
Aplikasi ini bisa diunduh di Play Store Android. PosGiro Mobile bisa digunakan untuk penyaluran bantuan sosial dari pemerintah, pembayaran listrik, pembelian pulsa hingga pengiriman dana dari luar negeri (remitansi).
"Nantinya, kami ada kerja sama dengan merchant-merchant lainnya," ungkap Sudarman.
Ke depannya, dia mengatakan perusahaan akan melengkapi PosGiro Mobile dengan sistem QR Code sehingga aplikasi ini bisa menjadi aplikasi pembayaran yang dapat digunakan secara luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel