Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Teh Terbesar di Inggris Bakal Datang ke Jawa Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memboyong Finlays perusahaan teh terbesar di Inggris guna membuka potensi ekspor teh provinsi tersebut ke Eropa.
RK usai membuka Festival Teh Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung/Bisnis-Wisnu Wage
RK usai membuka Festival Teh Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung/Bisnis-Wisnu Wage

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memboyong Finlays perusahaan teh terbesar di Inggris guna membuka potensi ekspor teh provinsi tersebut ke Eropa.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan Finlays pada pertengahan Agustus ini bersedia datang setelah pihaknya melakukan kunjungan ke London, Inggris pekan lalu. “Nanti pertengahan Agustus mau datang, nanti dia akan keliling ke perkebunan teh Jawa Barat,” katanya usai membuka Festival Teh Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Jumat (2/8/2019).

Menurutnya para produsen teh di Eropa seperti Finlays saat ini tengah menghadapi kenaikan tren mengkonsumsi teh. Namun, tren ini belum dimanfaatkan maksimal oleh petani teh di Indonesia khususnya di Jawa Barat.

“Nanti pas [Finlays] datang bikin pameran, nanti dia akan pilih langsung [produk teh],” tuturnya.

Karena itu pihaknya mengaku sudah mengajak asosiasi petani teh di Jabar agar kian membangun dan membesarkan produk yang dihasilkannya. Dengan begitu dapat menandingi kopi asal Jabar yang telah diakui di level internasional.

“Saya menawarkan diri jadi sales industri teh di Jawa Barat,” katanya.

Ridwan Kamil optimistis teh dapat menjadi menu andalan yang ditawarkan kepada konsumen selayaknya kopi seiring menjamurnya kafe-kafe belakangan ini. “Justru itu butuh dorongan di mana ada kopi berdampingan sama teh istilahnya suami istri," katanya.

Selain itu, dia menilai, potensi ekspor teh di Jabar ini sangat besar. Karena itu, upaya marketing perlu lebih digenjot untuk memaksimalkan potensi tersebut. “Inggris lebih menyukai semua teh yang bisa dicampur dengan susu. Ternyata di Jabar ada beberapa yang belum sesuai prosesnya," tuturnya.

Dengan begitu, pihaknya akan berupaya memperbaiki agar dapat menembus pasar ekpor yang lebih besar. Menurutnya konsep marketing yang ada saat ini beluk dimaksimalkan. “Karena teh Jabar yang white tea ternyata segmen tertentu di Eropa dihargai mahal sekali Rp800 ribu per kilo," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper