Bisnis.com, BANDUNG--Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Supriyatno, mengatakan pihaknya telah menerima laporan krisis air bersih di Kota dan Kabupaten Bogor. Padahal, daerah ini adalah kawasan dengan intensitas hujan tertinggi di Jawa Barat, bahkan Indonesia.
"Yang di Bogor itu kami mendapat laporan adanya krisis air. Jadi permukaan air sumur mereka surut saat kemarau ini. Diindikasikan air hujan tidak tertampung ke sumur-sumur, tapi langsung ke sungai," katanya,Rabu (10/7/2019).
Sampai pertengahan kemarau ini, katanya, di Jabar ada tujuh kabupaten dan kota yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih. Yang terdampak adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Tasikmalaya.
Supriyatno mengatakan terus berupaya agar dampak kemarau tersebut tidak meluas ke kawasan lainnya dan menangani kekeringan di kawasan yang terdampak.
"Kami berupaya dengan Dinas ESDM supaya kekeringan ini tidak terulang tiap tahun di tempat yang sama. Apakah pakai sumur bor, supaya saat kemarau bisa pakai air dari sumur bor," tuturnya.