Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmikan Kanwil III KPPU, Ridwan Kamil : Semoga Jabar Jadi Provinsi Paling Adil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap Provinsi Jawa Barat dapat menjadi rumah yang kondusif dan adil dari sisi persaingan usaha bagi investor dan pelaku usaha dari seluruh lapisan, baik skala UMKM hingga besar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) bersama Ketua KPPU Kurnia Toha berbincang usai meresmikan Kantor Wilayah III KPPU di Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019). Bisnis/ Emanuel B. Caesario
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) bersama Ketua KPPU Kurnia Toha berbincang usai meresmikan Kantor Wilayah III KPPU di Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019). Bisnis/ Emanuel B. Caesario

 

Bisnis.com, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap Provinsi Jawa Barat dapat menjadi rumah yang kondusif dan adil dari sisi persaingan usaha bagi investor dan pelaku usaha dari seluruh lapisan, baik skala UMKM hingga besar.

Emil, sapaan akrab gubernur, mengatakan bahwa dinamika ekonomi di Jawa Barat sangat tinggi sehingga memiliki arti penting bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Sebagian besar industri yang matang ada di Jawa Barat.

Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan ekonomi hingga 5,64% tahun lalu dan menjadi provinsi dengan tujuan investasi terbesar. Oleh karena itu, diresmikannya Kantor Perwakilan III KPPU di Bandung, Selasa (14/5/2019) untuk provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, punya arti yang sangat penting.

Emil mengakan, pihaknya menitipkan persoalan-persoalan ekonomi mendasar masyarakat kepada KPPU, seperti harga tiket pesawat yang melambung tinggi dan masalah fluktuasi harga sembako karena ulah kartel.

“Titipan saya itu harus menjadi atensi KPPU Jabar, mudah-mudahan lancar dan Jabar jadi provinsi paling adil dari sisi persaingan usaha,” katanya usai meresmikan beroperasinya Kantol Wilayah III KPPU, Selasa (14/5/2019).

Emil mengatakan, selain mengandalkan pengawasan dari KPPU, pemerintah juga secara proaktif terus melakukan operasi pasar untuk memastikan kestabilan harga bahan pokok.

Bersama dengan itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tidak berlebihan dalam konsumsi, terutama di bulan Ramadhan saat ini. Menurutnya, bulan Ramadhan seharusnya bisa menjadi kesempatan untuk mengendalikan diri, termasuk dalam hal konsumsi.

“Kuncinya satu, kalau boleh konsumsinya jangan berlebihan. Sebenarnya itu pesan saya, karena dari konsumsi berlebihan di waktu bersamaan maka lonjakan permintaan, barangnya terbatas, harga meningkat. Kelompok yang dirugikan nanti yang menengah ke bawah,” katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper