Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Pengunduran Operasi Pelabuhan Patimban Hingga 2020

Proses pencairan pinjaman dari Jepang yang cukup panjang serta pembebasan lahan menjadi alasan mundurnya pengoperasian Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, dari seharusnya pada 2019 menjadi tahun depan.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Penyediaan Pasokan Listrik di Kawasan Pelabuhan Patimban yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo dan Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin di Jakarta, Senin (13/5/2019). (ANTARA/Juwita Trisna Rahayu)
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Penyediaan Pasokan Listrik di Kawasan Pelabuhan Patimban yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo dan Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin di Jakarta, Senin (13/5/2019). (ANTARA/Juwita Trisna Rahayu)

 

Bisnis.com, BANDUNG—Proses pencairan pinjaman dari Jepang yang cukup panjang serta pembebasan lahan menjadi alasan mundurnya pengoperasian Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, dari seharusnya pada 2019 menjadi tahun depan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo mengatakan bahwa penyebab pengunduran operasi Pelabuhan Patimban karena terkait pinjaman dari Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

Hal tersebut disampaikan Agus usai penandatanganan kerja sama penyediaan pasokan listrik Kawasan Pelabuhan Patimban dengan PT PLN (Persero) di Jakarta, Senin (13/5/2019).

“Ini kan uangnya loan (pinjaman), jadi banyak yang harus diselesaikan dengan Jepang. Kendala-kendala ternyata kan perlu prosedur, yang butuh waktu, seperti surat-menyurat, itu lumayan,” kata Agus seperti dilansir Antara, Senin (13/5/2019).

Saat ini, dia mengatakan, pembangunan tahap 1 Pelabuhan Patimban untuk terminal mobil (car terminal) baru berjalan 25 persen.

Terminal mobil itu dibangun sebagian di atas laut, yang ditargetkan tahun ini sudah bisa beroperasi.

“Semua terminal di laut, di darat itu back up area.Jadi, kalau terminal semua di laut, termasuk temporary storage car terminal itu di atas laut,” katanya.

Terkait akses, Agus mengatakan pihaknya juga akan menambah lebar jalan ke pelabuhan dari 24 meter menjadi 30 meter dengan kontraktor diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Sudah clear semua, yang perlu adalah tambahan lebar jadi 30 meter, sedang kita siapkan, sebagian sudah kita bayarkan,” katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan Pelabuhan Patimban tidak akan dioperasikan pada tahun ini karena masih terkendala pembebasan lahan.

“Pembebasan lahan ada syarat minimalnya dan itu belum tercapai. Kami akan maksimalkan dalam satu atau dua bulan ini selesai untuk tanah. Ini memang ada beberapa yang harganya lebih mahal, tapi kami akan konsinyasi,” ujar Menhub.

Tahap pertama fase 1 Pelabuhan Patimban akan memiliki terminal kendaraan dengan dermaga sepanjang 300 meter serta terminal peti kemas 420 x 35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan tahap 1, 2 dan 3 sepanjang 4.320 meter, serta kedalaman perairan -10 m LWS.

Sedangkan lapangan peti kemas memiliki luas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs dari total kapasitas tahap 1 sebesar 3,75 juta TEUs.

Selanjutnya, di tahap pertama fase kedua nantinya terminal kendaraan menjadi 690 m sedangkan terminal peti kemas diperpanjang dan diperluas menjadi 1.740 x 35 meter dari total panjang dermaga keseluruhan 4.320 meter, dengan kedalaman -14 m LWS.

Sedangkan lapangan peti kemas ditambah seluas 66 hektare dengan kapasitas 3,5 juta TEUs dari total kapasitas 3,75 juta TEUs untuk Tahap 1.

Pembangunan Pelabuhan Patimban dibiayai oleh pinjaman Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) sebesar 1,03 miliar dolar AS dan pendanaan dari dalam negeri antara lain untuk pengadaan lahan sekitar Rp500 miliar.

Sedangkan anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan peralatan, pengoperasian dan pemeliharaan akan menjadi porsi operator pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper