Bisnis.com, BANDUNG—Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo diperkirakan mulai beroperasi penuh mulai bulan Juni 2020.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady mengatakan hal itu berdasarkan kunjungan Komisi IV ke TPPAS yang terletak di Kabupaten Bogor pekan lalu.
"Pada bulan April tahun depan akan dilakukan uji coba. Selama masa tersebut, pihak pengelola akan menggratiskan. Artinya, tidak dikenakan biaya (tipping fee)," ujarnya, Senin (13/5/2019).
TPPAS Nambo dikerjasamakan dengan perusahaan Korea selama 25 tahun. Hasil akhir dari pengolahan sampah tersebut berupa RDF (refused derived fuel). RDF yang dihasilkan sudah dikontrak akan dibeli oleh PT Indocement yang letaknya tidak jauh dari lokasi TPPAS.
Dengan kapasitas tersebut TPPAS LUNA diharapkan dapat melayani sampah dari tiga wilayah di Jawa Barat, yakni Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor. Selain itu, pelayanan diharapkan pula dapat diberikan untuk Tangerang.
“TPPAS LUNA belum menerapkan teknologi tinggi mengingat banyak hal. Misalnya, hal itu dipengaruhi input, output, dan tipping fee. Teknologi yang digunakan dapat dikategorikan paling rendah,” paparnya.
Hal itu berbeda jauh dengan teknologi yang diterapkan di beberapa negara, baik di Eropa maupin di Asia. Korea Selatan, misalnya, sudah menerapkan teknologi tinggi.
“Tipping fee di Negeri Ginseng tersebut sekitar sejuta rupiah per ton. Bandingkan dengan tipping few sampah yang masuk ke TPPAS LUNA yang di dalam kontraknya hanya menvantumkan Rp 125.000,” katanya.
Terlepas dari itu semua, Daddy menilai TPPAS Nambo diharapkan menjadi contoh pengolahan sampah ideal di Jawa Barat.
"Semoga TPPAS Nambo benar-benar bisa menjadi proyek percontohan pengolahan dan pemrosesan akhir sampah di Jawa Barat. Kita tunggu tanggal mainnya," pungkasnya.