Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, BANDUNG — Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan dengan kembali menggiatkan budaya gotong royong.

Melalui pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI, Oded berharap menjadi momentum mengingatkan kembali budaya gotong royong sebagai karakter masyarakat Indonesia.

"Gotong royong adalah modal sosial bangsa kita. Rakyat bahu-membahu menyelesaikan berbagai hambatan dan tantangan ke depan," kata Oded, Sabtu (27/4/2019).

Dia berharap, budaya gotong royong menjadi contoh bagi generasi muda agar selalu diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, masyarakat Kota Bandung berkarakter kebersamaan yang kuat dalam kehidupan sosialnya meski menjadi kota urban yang modern.

"Semangat gotong royong harus ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh warga Kota Bandung, termasuk generasi muda untuk bermusyawarah saat membuat keputusan dan bergotong-royong saat bekerja," jelasnya.

Oded melihat pengaruh dari budaya luar sudah sangat mengontaminasi karakter kebersamaan masyarakat Indonesia.

"Seiring perjalanan waktu dan masuknya pengaruh budaya luar yang cenderung individualistis. Saat ini, rasa kebersamaan dan gotong royong semakin memudar, kepekaan sosial mulai berkurang, tegur sapa dan bercengkrama serta kesadaran saling membantu sudah mulai luntur," ungkapnya.

Setelah menyelenggarakan upacara, Oded bersama Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana kemudian berkeliling melihat beragam teknologi tepat guna yang dikembangkan oleh masyarakat di tingkat kecamatan. Baik berupa hasil produksi kuliner, kerajinan, instalasi elektronik, pengolahan limbah serta pengelolaan sampah.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kamalia Purbani menambahkan, gelar teknologi tepat guna dari kecamatan ini juga menjadi salah satu hasil dari budaya gotong royong masyarakat dalam memanfaatkan potensi kewilayahannya masing-masing.

"Itu memang mendorong agar lahirnya inovator baru atau kreator baru bisa menciptakan teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna itu artinya yang sederhana yang biayanya murah, dan teknologinya bisa dipergunakan untuk masyarakat," ucap Kamalia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper