Bisnis.com,BANDUNG—Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar mewaspadai sejumlah tipe money politics yang bergulir saat Pemilu berlangsung Rabu (17/4/2019) besok.
Ketua Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan mengatakan selain serangan fajar masih ada beberapa strategi politik uang yang bisa terjadi di lapangan. “Akan ada serangan duha, serangan zuhur dan serangan pasca bayar,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (16/4/2019).
Karena itu pihaknya memastikan akan melarang warga yang memiliki hak pilih mendokumentasikan proses bilik suara dan menjadikan hal tersebut sebagai transaksi politik. “Pemilih dilarang mendokumentasikan bilik suara,” ujarnya.
Mencegah hal tersebut terjadi, pihaknya memastikan akan melakukan pengawasan di sekitar TPS selain memastikan kelancaran proses pemilihan suara. “Atas potensi itu pengawasan di sekitar TPS akan dilakukan. Seluruh jajaran bawaslu akan patroli,” katanya.
Pihaknya juga bersama masyarakat akan mengawasi kemungkinan terjadinya kegiatan kampanye terselubung di rumah ibadah dan tempat-tempat lain yang terlarang. “Kami jajaran Bawaslu sudah menyiapkan personel 145.107 pasukan pengawas dari provinsi sampai kabupaten kota,” tuturnya.
Menurutnya dari hasil pengawasan di lapangan bersama warga pihaknya sudah menemukan pada masa tenang masih ada caleg yang melakukan politik uang. “Di Pangandaran ada penegakan yang dilakukan, di Ciamis juga ada yang punya nyali bagi-bagi uang, pola seperti ini masih ada yang dilakukan peserta Pemilu,” ujarnya.
Abdullah juga memastikan pihaknya turut menggelar patroli hoaks di dunia maya. Cara ini ditempuh agar jalannya Pemilu di Jabar berlangsung jujur dan kondusif.