Bisnis.com,BANDUNG—Program English for Ulama (EFU) yang menjadi program Pemprov Jawa Barat sudah menghasilkan 30 ulama muda yang berkemampuan Bahasa Inggris.
Program yang merupakan kerjasama dengan Kedutaan Besar Inggris dan British Council tersebut resmi ditutup oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Duta Besar Inggris untuk RI Moazam Malik di Aula Barat, Gedung Sate, Bandung, Kamis (11/4/2019).
Ridwan Kamil mengatakan pada tahap pertama EFU ada ratusan ulama muda yang mendaftar namun setelah proses seleksi berlangsung, yang mendapat kesempatan belajar bahasa Inggris terpilih 30 orang. “Alhamdulillah dari 265 yang mendaftar karena kapasitas terbatas untuk tahap pertama kita meluluskan 30, insyaallah setahun 4 kali (program),” katanya.
Pihaknya meminta lulusan program tahap pertama ini untuk menyelenggarakan program yang sama di daerah masing-masing dengan dukungan Pemprov. Jika ini dilakukan, maka kemampuan ulama berbahasa inggris akan menyebar dan menjadi budaya. “Bahwa semua ulama di Jawa Barat punya skill tambahan berbahasa inggris,” tuturnya.
Kedua dengan program ini Ridwan Kamil berharap para lulusan bisa membawa pesan Islam yang damai ke seluruh Dunia. Untuk itu pihaknya bersama kedutaan Inggris tengah mengkaji dan menghitung dalam 3-6 bulan para lulusan akan dikirim ke Inggris.
“Untuk memulai proses yang kita cita-citakan yaitu mendialogkan Islam yang damai, wajah Islam Indonesia khususnya Jawa Barat yang damai ke Eropa melalui Inggris. Ujungnya tidak ada lagi miss komunikasi, ada kesepahaman yang ujungnya tidak ada lagi buruk sangka anak cucu hidup di dunia tanpa prasangka,”paparnya.
Kerjasama pendidikan dengan kedutaan ini menurutnya akan berlanjut dengan sejumlah program lain seperti English for Birokrat. Namun pada lulusan EFU, pihaknya juga akan memulai program dakwah digital. “Maka saya minta bikin akun Youtube tapi pakai bahas a Inggris, difilimkan dengan cara yang baik jadi pesannya sampai ke seluruh Dunia,” katanya.
Moazam Malik menambahkan program ini sangat strategis di tengah dunia yang sudah terhubung secara digital. Pihaknnya berharap Indonesia memainkan peran di panggung dunia, terutama perdamaian agama-agama. “Indonesia bisa menjadi contoh umat Muslim di seluruh dunia tapi juga umat non muslim seluruh dunia juga harus waspada dan bekerja keras memenuhi hak-hak minoritas,” tuturnya.
Duta Besar berharap Indonesia lewat program ini bisa menjadi lebih berani berbagi pengalaman dengan masyarakat umat muslim seluruh dunia. “Program ini akan dilanjutkan kepada pihak-pihak lain, karena Bahasa Inggris diperlukan dalam keperluan ekonomi modern,” katanya.