Bisnis.com, BANDUNG – Tanggal 21 Maret ditetapkan sebagai Hari Down Syndrome sedunia. Tanggal tersebut mengacu pada adanya tambahan kromosom di kromosom ke-21 menjadi 3 kromosom pada tubuh penyandang down syndrome.
Marketing Manager Karniv.012 Dea Putri Utama mengatakan, bulan peringatan tersebut bertepatan dengan bulan pertama kali gerai Karniv.012 didirikan, tepatnya 1 Maret 2011 lalu.
Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Karniv.012 ke-8 sekaligus memperingati Hari Down Syndrome Dunia, steak house ini merayakannya melalui aksi donasi. Setiap pembelian menu Hamburg Steak, pembeli telah mendonasikan Rp8.888 dari harga menu itu untuk para penyandang Down Syndrome, khususnya di Kota Bandung.
“Donasi akan diberikan sepenuhnya kepada Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) pada puncak perayaan 31 Maret mendatang,” ujar Dea, Rabu (27/3/2019).
Pembina POTADS Kota Bandung Rina Niawati memaparkan, POTADS merupakan organisasi nirlaba yang didirikan enam tahun lalu. Organisasi yang didirikan atas inisiatif orang tua yang memiliki anak penyandang down syndrome ini merupakan wadah untuk saling bertukar pikiran dan kegiatan-kegiatan positif untuk anak-anak seperti menyanyi, belajar atau bela diri.
“Setiap tahunnya, POTADS memperingati Hari Down Syndrome Sedunia agar masyarakat tidak memandang sebelah mata kepada anak-anak kami. Anak down syndrome merupakan anugerah dan ciptaan-Nya sehingga perlu dihargai juga,” ujar Rina.
POTADS memperingatinya dengan cara yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini akan ada seminar mengenai persiapan pendidikan anak down syndrome untuk orang tua dan fun run di tanggal 31 Maret. Anak-anak akan berlari sekitar 1,5 kilometer dari Jalan Ir. H. Juanda hingga ke Balai Kota.
Di Balai Kota, acara puncak digelar dengan penampilan pentas seni, pemeriksaan kesehatan seperti konsultasi ahli gizi dan psikologi dan bermain bersama. Di arena bermain, Karniv.012 menyediakan beragam booth activity agar anak-anak tetap senang dan semangat.
“Rangkaian kegiatan yang digelar di ruangan terbuka ini diharapkan bisa mengingatkan masyarakat bahwa ada banyak anak penyandang down syndrome di sekitarnya. Karena itu, jangan sampai mereka dapat perlakuan diskriminatif,” katanya.
