Bisnis.com, BANDUNG – Gojek menghadirkan fitur keamanan baik untuk pengemudi maupun penumpang.
Vice President Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan mengatakan, kebanyakan penumpang Gojek adalah perempuan dan anak-anak sekolah. Karena itu, keamanan harus diutamakan, khususnya terhadap kekerasan seksual di ruang publik.
“Saat ini, tidak dapat dipungkuri ada banyak jaket hijau atau mitra pengemudi Gojek yang berada di jalanan. Mereka dihimbau untuk turut menjaga keamanan, terutama keamanan pelanggan. Minimal, jika mereka akan langsung mengamankan atau melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat ada kekerasan seksual secara verbal atau non-verbal di ruang publik,” ujar Kristy, Rabu (20/3/2019).
Kristy memaparkan, perempuan dan anak-anak sekolah rentan menjadi korban kekerasan seksual. Seperti contoh, ada seseorang yang tak dikenal memanggil sayang atau bersiul ketika seorang perempuan melintas di depannya. Hal tersebut sudah tergolong kekerasan seksual secara non-verbal. Hal kecil seperti itu harus segera ditindak agar oknum pelaku jera dan tidak meninggalkan trauma kepada korban.
“Ini merupakan program mitigasi risiko kami dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia. Program tersebut tentunya tidak hanya berlaku di hari perempuan saja, tapi berlaku untuk seterusnya,” katanya.
Tak hanya dari segi tindakan langsung, Gojek juga menghadirkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk membagikan informasi keberadaannya kepada keluarga atau kerabat yang dipercaya.
Fitur terbaru itu dinamai Bagikan Perjalanan atau Share Trip. Nantinya, pengguna Go-ride atau Go-car bisa membagikan lokasi penjemputan, lokasi pengantaran, nama, plat dan jenis kendaraan pengemudi, jalur yang ditempuh, status perjalanan dan estimasi waktu tempuh dalam satu sentuhan ikon saja.
“Informasi tersebut bisa dibagikan ke aplikasi komunikasi yang dipilih penumpang. Dengan adanya fitur ini, kedua belah pihak aman dan sampai tujuan dengan selamat,” katanya.
.jpg?w=300&h=221)
