Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, BANDUNG - Posgiro Mobile, layanan teknologi finansial yang dihadirkan oleh PT Pos Indonesia (Persero) akan menyasar para tenaga kerja Indonesia (TKI). Platform ini akan fokus melayani remitansi atau pengiriman uang TKI dari negara penempatan ke dalam negeri.

Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Ihwan Sutardiyanta mengatakan, untuk tahap awal perseroan akan menyasar TKI di dua negara penempatan di Asia Timur, yakni Taiwan dan Hong Kong, China.

"Selama ini TKI banyak menggunakan transaksi yang konvensional. Dengan ini akan lebih mudah. Untuk tahun ini kami akan menyasar TKI di Hong Kong dan Taiwan," kata dia di sela-sela peluncuran produk tersebut di Bandung, Jumat (15/3/2019).

Ihwan menambahkan, selama ini transaksi TKI dilakukan melalui sistem konvensional di Pos Indonesia. Rata-rata transaksi TKI yang ditangani adalah sebanyak 300.000 transaksi dalam satu bulan. Dengan adanya platform digital ini, dia optimistis transaksi akan meningkat menjadi 500.000 transaksi.

Selain melakukan sosialisasi langsung di negara penempatan, upaya untuk menggaet pasar TKI ini juga dilakukan melalui penyuluhan di balai latihan kerja (BLK). Dengan kata lain, Posgiro Mobile juga menyasar calon TKI.

Untuk merealisasikan program ini, perseroan telah menggandeng Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Saat ini, keduanya masih melakukan pemetaan untuk menentukan lokasi BLK yang akan dijadikan objek sosialisasi.

"Potensi untuk menangani remitansi TKI ini ratusan triliun. Ini yang akan kami kejar. Itu baru pengiriman uang saja. Nanti kami juga akan sediakan tabungan khusus," imbuhnya.

Saat ini, total jumlah pelanggan Pos Indonesia mencapai 7 juta nasabah. Ihwan menargetkan 20% dari jumlah itu atau sekitar 1,5 juta nasabah TKI bisa mengakses Posgiro Mobile, naik signifikan dari jumlah pelanggan TKI saat ini yang berada pada kisaran 500.000 orang.

Sementara itu, Deputi Perlindungan BNP2TKI Anjar Prihantoro menambahkan, TKI merupakan pasar potensial yang harus dimasuki oleh Pos Indonesia untuk memperluas layanan. Sebab jumlah pengiriman uang terus menunjukkan peningkatan.

Berdasarkan data BNP2TKI, total remitansi sepanjang tahun lalu tercatat mencapai US$10,97 miliar. Jumlah tersebut naik cukup signifikan yakni sebesar 25,22% dibandingkan pengiriman uang yang dilakukan TKI pada 2017 yakni senilai US$8,76 miliar.

"Potensinya ratusan juga yang bisa ditangani karena berdasarkan data World Bank juga remitansi TKI menjadi salah satu yang tertinggi di dunia dari sisi nilai," kata dia.

Anjar meyakini, proses sosialisasi yang dilakukan juga akan berjalan dengan mudah, mengingat 50% dari total TKI telah akrab dengan gadget. Artinya, adaptasi penggunaan layanan Posgiro Mobile tidak akan memakan waktu terlalu lama.

"Untuk di dalam negeri akan kami fasilitasi. Tapi untuk di luar negeri proses akan melibatkan Otoritas Jasa Keuangan [OJK] dan perbankan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper