Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Mulai Adili Aktivis Perempuan

Aziza al-Yousef, Eman Al-Nafjan, dan Loujain al-Hathloul. - Amnesty International.
Aziza al-Yousef, Eman Al-Nafjan, dan Loujain al-Hathloul. - Amnesty International.

Bisnis.com, RIYADH - Pemerintah Arab Saudi mulai mengadili sejumlah aktivis perempuan, hari ini. Ini merupakan pengadilan pertama sejak para aktivis itu semenjak ditahan oleh pemerintah pada Mei tahun lalu.

Dikutip dari Reuters, Rabu (13/3/2019), Loujain Al Hathloul, Aziza Al Yousef, Eman Al Nafjan, dan Hatoon Al Fassi hadir dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Riyadh.

Mereka ditangkap pada tahun lalu lantaran menentang larangan perempuan mengendarai kendaraan dan sistem perwalian. Namun pemerintah setempat berdalih penangkapan itu terkait dengan keberpihakan para aktivis dengan musuh negara.

Sementara itu, pihak keluarga Hathloul mengatakan telah mendapat informasi mengenai pemindahan persidangan, dari sebelumnya di pengadilan kriminal khusus ke pengadilan pidana yang didirikan untuk mengadili kasus terorisme.

Namun selama ini pengadilan pidana sering digunakan oleh pemerintah untuk menangani kasus yang berkaitan dengan pelanggaran politik. Pihak keluarga mengaku tidak mendapatkan informasi mengenai pemindahan ini.

Para aktivis mengatakan, penahanan yang dilakukan oleh pemerintah cukup kejam. Beberapa diantaranya termasuk Hathloul ditahan di sel isolasi dan mengalami penganiayaan serta penyiksaan. Termasuk kejutan listrik, cambuk, dan penyerangan seksual.

Tahanan lain yang mengalami hal tersebut termasuk Nouf Abdelaziz, Mayaa Al Zahrani, Samar Badawi, Nassima Al Saada, Shadan Al Onezi, Amal Al Harbi, dan Mohammed Al Rabia. Namun pihak Riyadh membantah tudingan tersebut.

Di sisi lain, puluhan negara termasuk seluruh anggota Uni Eropa menyerukan kepada Riyadh untuk membebaskan para aktivis. Beberapa negara yang melakukan kunjungan ke Arab Saudi juga menyuarakan hal yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper