Bisnis.com, BANDUNG – Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Rancang Kota Institut Teknologi Bandung (ITB) Ivan Danny Dwi Putra berhasil meraih peringkat pertama pada perlombaan Low Carbon Design di Kitakyushu, Jepang, pada 15 Februari – 1 Maret 2019.
Keikutsertaan Ivan dalam lomba yang digelar oleh Asian Institute of Low Carbon Design (AILCD) itu merupakan rangkaian dari program pertukaran pelajar yang dia ikuti di Universitas Kitakyushu.
Ivan mengatakan, dia juga mengikuti konferensi dan workshop yang bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide dari para akademisi untuk menyelesaikan permasalahan di Distrik Kitakyushu. Sebagai ketua tim, dia dan anggotanya mengangkat masalah polusi dengan mengusung ide A Virtual Planning Project of Sunday for the Elderly.
“Masalah dan idenya mungkin kedengarannya kurang nyambung, tapi nyatanya masalah polusi tidak bisa diselesaikan dengan menambah atau membuat sistem yang ujung-ujungnya akan menambah polusi juga,” ujar Ivan, Selasa (12/3/2019).
Ivan menyakini jika mahasiswa lainnya berpikir terlalu jauh sehingga mereka mengajukan proyek yang membutuhkan banyak sistem dan sumber daya manusia. Lain halnya dengan Ivan, dia dan timnya merasa Kota Wakamatsu dan Tobata memiliki emisi karbon yang rendah.
Permasalahan yang dimiliki kedua kota tersebut justru terletak pada tingkat populasinya yang rendah dan presentase penduduk berusia lanjutnya yang cukup besar.
“Dari masalah yang ditemukan di lapangan, kami ingin penduduk lanjut usia yang masih luar biasa energik di kota ini bisa diberdayakan tanpa harus melibatkan sistem yang rumit dan tidak perlu ada tambahan sumber daya manusia dari luar kota. Dengan itu, kami yakin emisi karbon akan tetap rendah bahkan menurun,” katanya.
Ivan memaparkan, kegiatan yang dirancang oleh timnya adalah kegiatan-kegiatan sehari-hari yang positif seperti edukasi, olahraga, pekan kebun dan sejenisnya. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, penduduk tidak banyak melibatkan kendaraan berbahan bakar karbon.
“Penduduk justru akan lebih membuat lingkungan semakin asri,” ujarnya.
Ketika mengikuti lomba ini, Ivan mengaku sempat tidak yakin dengan idenya karena melihat ide tim lain yang begitu luar biasa. Namun, ternyata, juri memberikan respons positif karena ide yang diusungnya dinilai sangat kontekstual, realistis dan unik.