Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang tahun berjalan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak imbal hasil positif yaitu sebesar 3,04% (year to date/ytd). Hal ini berdampak pada kinerja reksa dana dengan underlying asset saham.
Berdasarkan riset yang dipublikasikan Infovesta Utama, Senin (11/3/2019), indeks reksa dana saham (IRDSH) sejauh ini telah tumbuh sebesar 0,13% sepanjang tahun berjalan. Pertumbuhan ini ditopang oleh kenaikan performa IHSG dan IRDSH pada bulan pertama tahun ini yang berhasil mencetak return masing-masing sebesar 5,46% dan 3,56%.
Naiknya kinerja saham ditopang oleh pertumbuhan seluruh sektor saham dengan kontributor terbesar berasal dari sektor infrastruktur, pertambangan, dan pertanian. Namun pertumbuhan kinerja saham berhenti seiring dengan berakhirnya January Effect.
Pada Februari 2019, imbal hasil IHSG dan IRDSH masing-masing anjlok -1,37% dan -2,24%. Adapun sektor yang berhasil menyumbang kinerja positif adalah sektor perdagangan dan infastruktur. Sedangkan kinerja terburuk dicetak oleh sektor aneka industri.
Hingga minggu pertama Maret 2019, IHSG dan IRDSH masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. IHSG dan IRDSH masih mencatat rapor merah dengan return masing-masing -1,8% dan -1,79%. Koreksi ini disebabkan oleh penurunan kinerja seluruh sektor saham dengan kinerja terburuk dicetak oleh sektor infrastruktur.