Bisnis.com, BANDUNG – Asetku merupakan salah satu financial technology (Fintech) yang bertekad untuk memajukan perekonomian Indonesia. Fintech yang telah hadir sejak tahun 2017 ini ingin meningkatkan kesadaran para pelaku usaha terkait teknologi digital di era industri 4.0.
Direktur Asetku Andrisyah Tauladan mengatakan, kesadaran terhadap berkembangnya teknologi digital, khususnya Fintech, di kalangan pelaku usaha merupakan bekal emas agar mereka mampu bersaing. Hal tersebut sejalan dengan misi Asetku dalam meningkatkan inklusi keuangan melalui literasi.
Asetku bergerak pada platform Peer to Peer Lending (P2PL) yang menghubungkan dana pemberi pinjaman kepada peminjam. Melalui aplikasi yang dapat diunduh di Google Store dan App Store ini, pendana bisa meningkatkan modal usaha dengan meminjamkannya kepada peminjam yang berkualitas.
“Peminjam berkualitas bisa dilihat berdasarkan credit history-nya, frekuensi pinjamannya dan ketepatan pembayarannya,” ujar Andrisyah, Jumat (8/3/2019).
Dia memaparkan, melalui Asetku, dana yang sebelumnya hanya mengendap di tabungan, kini, dapat berkembang dengan waktu singkat. Pendanaan bisa mulai dari Rp1 juta dengan fixed return rate berkisar mulai dari 18-24%. Jangka waktu pendanaan pun bervariasi mulai dari 8, 15, 22 hingga 30 hari.
“Dengan menyalurkan dana kepada peminjam dengan grade Sangat Baik, Asetku mampu mempertahankan Non-Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah di angka 0,00%. Pendana selalu menerima dana pokok dan return sesuai dengan estimasi keuntungan yang dijanjikan,” katanya.
Andrisyah menambahkan, sesuai misinya yang meningkatkan inklusi keuangan melalui literasi, Asetku memberikan sosialisasi kepada Hipmi Kota Bandung. Dengan adanya sosialisasi ini, dia berharap para pengusaha muda Kota Bandung bisa merasakan solusi yang ditawarkan melalui Fintech.
