Bisnis.com, BANDUNG - Rumah Zakat memperluas jangkauan pelayanan dengan menggunakan payung Gelombang Wakaf, yang akan melakukan pembangunan dan operasional rumah sakit, klinik, sekolah, 5.323 desa berdaya, 200 hektar lahan produktif, serta 50.000 UMKM di seluruh Indonesia
CEO Rumah Zakat Nur Effendi mengatakan, pihaknya akan mengambil peran membantu kampanye wakaf yang dinilai masih sangat minim di Tanah Air. Selain itu, program ini juga menjadi penanda Rumah Zakat sebagai lembaga Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF).
"Ini menjadi penanda kami sebagai lembaga ZISWAF terintegrasi dan berskala global," kata Nur Effendi di Bandung, Selasa (05/03). Dia menambahkan, Rumah Zakat juga akan mengedukasi masyarakat melalui seminar di seluruh Indonesia dan aktivasi melalui media sosial.
Tak hanya itu, Rumah Zakat juga akan membentuk komunitas wakaf yang bertujuan untuk melibatkan generasi milenial yang jumlahnya kurang lebih 40% dari total penduduk Indonesia secara langsung dalam proses pelaksanaan wakaf.
CMO Rumah Zakat Irvan Nugraha menambahkan, merujuk data Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp180 triliun, sedangkan wakaf uang yang baru dimanfaatkan baru mencapai Rp400 miliar. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh minimnya edukasi wakaf kepada masyarakat.
"Di Indonesia wakaf hanya dikenal dalam bentuk harta tidak bergerak saja berupa wakaf tanah dan bangunan. Padahal wakaf bisa berbentuk uang, emas, mobil, dan barang lainnya. Selain bisa digunakan untuk kepentingan sosial, wakaf yang dikelola dengan baik oleh lembaga wakaf atau nazhir, bisa jadi produktif," jelasnya.
Rumah Zakat telah beroperasi selama 20 tahun dengan memberdayakan 30 juta penerima layanan manfaat, 18 Sekolah, 8 Klinik, dan 1295 Desa Berdaya. Gelombang Wakaf ini akan menjadi salah satu langkah awal untuk pengoptimalan potensi ZISWAF secara keseluruhan.