Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Diminta Sediakan Fasilitas Penunjang Stasiun KRL

Ilustrasi - Bisnis.com
Ilustrasi - Bisnis.com

Bisnis.com, TANGERANG - Perusahaan pengembang properti diminta untuk mendukung keberadaan pusat transportasi massal dengan menyediakan fasilitas penunjang. Salah satu lokasi yang dinilai butuh bantuan pengembang dan cukup potensial adalah Stasiun Cisauk, Tangerang.

Pasalnya, kawasan ini cukup strategis untuk pasar properti. Di sisi lain, pengembangan Stasiun Cisauk akan segera selesai. Konsepnya, ini akan menjadi stasiun modern yang setara dengan stasiun di negara maju.

Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, stasiun kereta api commuter menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian besar masyarakat untuk menentukan lokasi hunian.

"Misalnya berjarak hanya sekian menit dari lokasi Stasiun Cisauk dan sekian kilometer dari akses pintu tol. Itu sebabnya kami mengharapkan nilai lebih dan kemudahan akses ini, didukung juga oleh pengembang," kata dia, Senin (18/2/2019).

Dia juga berharap para pengembang bisa merealisasikan ketersediaan bus ulang alik (shuttle bus) yang menghubungkan daerah mereka dengan Stasiun Cisauk, serta jembatan penghubung (skybridge) maupun underpass yang berada dekat dengan stasiun. Selain itu, dia juga berharap pada tahun depan flyover di Cisauk bisa terealisasi.

Menurutnya, konsep pengembangan Transit Oriented Living (TOL) yang merupakan implementasi konsep Transit Oriented Development (TOD) di sekitar Stasiun Cisauk juga cukup ideal untuk mengkoneksikan antara bangunan stasiun kereta api, terminal intermoda, dan pasar modern dengan perumahan dan juga apartemen.

Bahkan menurut Eva, kerjasama yang melibatkan perusahaan swasta dengan BUMN ini mencerminkan bentuk kerjasama public private partnership, sehingga konsep di Cisauk ini menjadi pendorong konsep TOD serupa di tempat lainnya.

"Kami melihat pembangunan TOD seperti ini secara perlahan-lahan akan semakin membuka kesadaran masyarakat, akan penting dan mendesaknya kebutuhan terhadap pelayanan transportasi publik sesuai harapan," imbuhnya.

Eva meyakini, ke depannya pengembangan rel kereta api dan juga penambahan gerbong akan menjadi bagian rencana jangka menengah dan panjang, mengingat saat ini kebutuhan terhadap penambahan garbong dan frekuensi perjalanan sudah kian mendesak.

Salah satu antisipasi yang dilakukan oleh PT KCI sebagai anak perusahaan PT KAI, adalah nantinya secara bertahap menambah jumlah gerbong kereta yang saat ini baru mencapai 10 gerbong menjadi 12 gerbong di setiap rangkaian.

Stasiun Cisauk setiap harinya melayani sekitar 6.200 penumpang dengan 132 perjalanan KRL menuju Parung Panjang, Maja, Rangkasbitung dan Tanah Abang. Melihat potensi itu, salah satu perusahaan pengembang, yakni PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) pada 2017 meluncurkan Serpong Garden Apartment (Segar) Tower Bellerosa dan Tower Cattleya.

Direktur Utama PT Hutama Anugrah Propertindo Ferdy Sutrisno menjelaskan, salah satu nilai lebih dari apartemen Segar, adalah kemudahan akses menuju Stasiun Cisauk, selain hanya berjarak lima menit ke Pasar Modern Intermoda.

"Berinvestasi pada apartemen Segar berarti setara dengan memiliki nilai investasi ekonomis, karena selain akses ke Stasiun Cisauk dan terminal terpadu intermoda, waktu tempuh akan menjadi semakin efisien. Sebab dengan menggunakan jalur urban Railway Jabodetabek, selain bebas macet dan waktu tempuh lebih terjamin, biaya yang dikeluarkan juga relatif rendah," kata dia.

Ferdy menambahkan, pada 23 Februari 2019 akan diluncurkan tower baru dari Serpong Garden Apartment, yaitu Tower Diamanta. Dari Stasiun Cisauk, hanya membutuhkan waktu 45 menit, sampai ke Stasiun Dukuh Atas Sudirman Jakarta Pusat, dengan biaya Rp4.000 satu kali naik kereta.

Terbuka juga akses ke daerah manapun, termasuk sampai bandara Soekarno Hatta, menggunakan jaringan transportasi kereta rel listrik dan LRT Jabodetabek yang akan segera selesai.

Selain itu, Serpong Garden Apartment juga terhubung dengan terminal terpadu intermoda lewat sebuah jembatan sejauh 5 menit berjalan kaki, yang akan menjadi pusat transportasi darat terpenting di kawasan ini, seperti halnya menggunakan bus Transjakarta dan bis antar kota, yang nantinya akan berpusat di daerah tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper