Bisnis.com, COPENHAGEN - Setelah selama tiga tahun terakhir turun, penjualan bir asal Denmark, Carlsberg meningkat sepanjang tahun lalu.
Bahkan pada tahun lalu perusahaan tersebut mencatatkan pertumbuhan laba mencapai 11%.
Kenaikan penjualan ini ditopang oleh meningkatnya permintaan di pasar China serta adanya musim panas yang panjang di kawasan Eropa Utara dan Rusia.
Sejalan dengan itu, harga saham perseroan juga bergeralk naik yakni hampir sebesar 4% pada perdagangan hari ini. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak September tahun lalu.
Namun demikian, pada tahun ini produsen bir terbesar ketiga di dunia ini memproyeksikan penjualan tidak akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"Pada tahun ini mungkin akan sedikit pelan setelah tahun yang cukup bagus kemarin," kata Chief Executive Cees ‘t Hart dikutip dari Reuters, Rabu (6/2/2019).
Tahun ini, perseroan memproyeksikan pertumbuhan laba operasional hanya di kisaran satu digit. Padahal tahun lalu kenaikan laba mencapai 11%.
Secara total, penjualan pada 2018 naik 3%, di mana penjualan pada kuartal IV/2019 mencapai US$2,13 miliar, jauh di atas proyeksi sejumlah analis di negara itu.