Bisnis.com, WASHINGTON - Para ekonom memperkirakan jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) akan meningkat setelah adanya penutupan sebagian kantor pemerintahan.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (12/1/2019), keputusan tersebut akan menghambat penyerapan tenaga kerja hingga 500.000 orang pada bulan ini dan mengrek tingkat pengangguran di atas 4%.
Reuters mengabarkan, sekitar 800.000 pekerja pemerintahan kehilangan gaji karena penutupan sebagian kantor yang dimulai pada 22 Desember tahun lalu.
Pasalnya, Presiden Donald Trump meminta agar Kongres AS memberikan dana senilai US$5,7 miliar pada tahun ini untuk pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.
Otoritas tenaga kerja AS telah menemukan data bahwa kebijakan tersebut telah berdampak pada setidaknya terdapat 380.000 pekerja federal. Bahkan banyak diantaranya sama sekali tidak menerima upah pada periode 6-19 Januari.
"Jika tetap ditutup sampai 19 Januari maka pekerja federal yang cuti tidak akan menerima bayaran selama satu pekan yang artinya akan terjadi penurunan pendapatan," kaya Omair Sharif, ekonom senior Societe Generale.
Para ekonom juga khawatir bahwa penutupan sebagian kantor pemerintah yang berkepanjangan ini dapat berdampak pada rusaknya kepercayaan bisnis dan penurunan daya beli masyarakat.
JP Morgan mencatat, kebijakan tersebut memangkas 0,1%-0,2% setiap pekan dari pertumbuhan ekonomi triwulan AS. Dampak itu berpotensi semakin besar jika pelaku pasar terkena sentimen negatif.