Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti Temukan Keramik 800 Tahun 'Made In China' di Laut Jawa

Daily Mail
Daily Mail

Bisnis.com, BANDUNG - Peneliti dari Field Museum Chicago menemukan keramik yang diperkirakan berusia 800 tahun di sebuah kapal yang karam di Laut Jawa.

"Delapan ratus tahun silam seseorang menempatkan label pada keramik tersebut yang jika diartikan, Made in China. Karena ada sebuah wilayah yang disebutkan, maka kami mampu mengecek tanggal kapal karam itu lebih cepat," kata Kepala Tim Peneliti dari Field Museum Chicago, Lisa Niziolek, dilansir Daily Mail, Jum'at (18/5).

Menurutnya, waktu pembuatan keramik itu menunjukkan saat para pedagang China sedang aktif melakukan bisnis lewat jalur laut ketimbang jalur sutra atau melalui darat. Peneliti percaya bahwa kapal tersebut tenggelam sekitar 1218 Masehi. Namun, waktu pastinya masih menjadi misteri.

Dia menyebut bahwa kapal itu membawa sejumlah keramik dengan penanda bahwa mereka dibuat di Jianning Fu, sebuah distrik di China. Selain keramik, juga membawa barang-barang mewah untuk diperjualbelikan.

"Baru pada tahun 1980-an kapal itu ditemukan di dasar Laut Jawa oleh seorang nelayan. Sejak saat itu para peneliti mempelajari asal-usul kapal karam tersebut," ujarnya.

Dalam sejarahnya, sekitar 1278 Masehi, wilayah asal kapal itu diduduki Mongolia dan direklasifikasi sebagai Jianning Lu. Dengan fakta ini dan hasil temuan pada kapal karam itu menyakinkan para peneliti bahwa kapal tersebut berasal dari waktu sebelum Mongolia datang untuk menginvasi.

"Sepertinya tidak mungkin para pedagang membayar dan menyimpan barang dalam waktu yang lama. Barang itu mungkin diproduksi tidak lama sebelum kapal tenggelam," kata Niziolek.

"Ketika kami mendapatkan hasilnya kembali dan mengetahui bahwa sampel resin dan tusinya lebih tua dari perkiraan sebelumnya, kami sangat gembira,"

"Kami telah menduga bahwa berdasarkan prasasti pada keramik dan percakapan dengan rekan-rekan di China dan Jepang, dan itu sangat bagus untuk memiliki semua jenis data yang berbeda ini datang bersama-sama untuk mendukungnya."

"Sungguh hebat bahwa kami dapat menggunakan teknologi baru untuk memeriksa ulang materi yang benar-benar tua. Koleksi-koleksi ini memiliki banyak cerita untuk diceritakan," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah
Sumber : Daily Mail
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler