Bisnis.com, BANDUNG – Setiap dosen diwajibkan untuk melakukan aktivitas mengajar, mengabdi kepada masyarakat dan melakukan penelitian ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal Scopus. Scopus merupakan pusat data literatur ilmiah yang melakukan penilaian jika jurnal itu memiliki dampak signifikan atau tidak.
Rektor Universitas Sangga Buana YPKP Asep Effendi mengatakan tantangan yang dihadapi para dosen saat ini adalah keterbatasan menembus jurnal terindeks Scopus. Keterbatasan tersebut salah satunya disebabkan oleh keterbatasan teknologi dan informasi. Oleh karena itu, Universitas Sangga Buana YPKP berinisiatif untuk menggelar Workshop Penulisan Jurnal Terindeks Scopus.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemaunan dan kemampuan dosen dalam menulis karya ilmiah. Oleh karena itu, kegiatan ini juga akan menyajikan trik yang baik agar karya tulis para dosen bisa terindeks Scopus,” ujar Asep, pada Kamis (26/4/2018).
Kegiatan yang diikuti oleh 99 orang dosen yang terdiri dari 18 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Barat ini dihadiri oleh Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Engkus Kuswarno, Pengurus Asosiasi Doktor Hukum Indonesia Yadiman dan Dosen Institut Teknologi Bandung Acep Purqon.
Lebih lanjut, Yadiman mengatakan para peserta akan dipandu untuk praktik membuat karya ilmiah di tempat serta mengoreksi karya tersebut sehingga memiliki standar kelayakan untuk masuk di jurnal yang bereputasi.
“Jika telah dipublikasi, diharapkan hasil riset karya ilmiah tersebut dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan,” katanya.