Bisnis.com, SUBANG - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kamil blusukan ke pasar Pamanukan, Kabupaten Subang, sebagai rangkaian agenda kampanyenya pada Kamis (22/2).
Di Pasar yang dibangun sejak era awal order baru ini, Ridwan Kamil menerima beberapa curhatan para pedagang yang mengeluhkan kondisi pasar Pamanukan yang cukup memprihatinkan.
Haji Udin (71) pedagang sayur yang telah lama berjualan di pasar Pamanukan ini, misalnya, mengeluhkan kondisi akses jalan di pasar yang jika hujan selalu terjadi banjir.
"Kalau hujan disini selalu banjir, ini dibeton juga percuma selalu menggenang airnya, orang juga jadi malas kalau berbelanja, apalagi kios saya posisinya ada di belakang," ujarnya.
Lain lagi dengan Iyuk Rukman (58), salah satu petugas pasar ini mempersoalkan pasar Pamanukan yang semakin sepi peminat. Menurutnya, pemerintah Kabupaten Subang lebih peduli kepada para pengusaha retail mini market.
"Supermarket dan mini market di Subang semakin banyak dan menjamur, kami yang di sini seolah dilupakan," kata dia.
Menanggapi hal tersebut, pria yang kerap disapa Emil menampung semua aspirasi pedagang dan masyarakat yang ada di Pasar Pamanukan. Dia menyebut hal ini adalah bagian dari belanja masalah, sehingga jika nanti terpilih menjadi gubernur akan ditentukan langkah strategisnya untuk membenahi masalah-masalah tersebut.
"Saya datang ke sini ingin mendengar langsung, karena saya gayanya selalu belanja masalah dulu," katanya.
Emil menekankan bahwa pasar tradisional itu harus bisa nyaman dan menyenangkan, sehingga tidak kalah oleh mall dan pusat perbelanjaan lainnya.
"Pasar ini kan sangat tradisional, jadi orang senang bisa bertemu ngobrol, tawar-menawar. Kalau kita ke mall kan gak bisa seperti itu. Hanya itu tadi, jorok, kumuh. Di Bandung itu kita sudah mulai satu, dua pasar itu tidak identik dengan kumuh, saya kira ini bisa diterapkan di tempat lain," katanya.
Promosikan Nanas Subang dengan Gaya Vlogger
Setelah bertemu dan menerima berbagai keluh kesah para pedagang di Pasar Pamanukan, Emil mencicipi buah khas kabupaten Subang yaitu nanas madu. Uniknya, Emil melakukannya dengan video blogging ala vlogger.
"ini ganas, dalam bahasa Indonesianya Nanas, bahasa Inggrisnya pineapple. Rasanya manis, mudah-mudahan bisa kita maksimalkan produksinya menjadi ekonomi Subang yang lebih keren dan lebih sejahtera bagi masyarakatnya," ujarnya.
Tidak hanya itu, kepada para pedagang nanas, Emil juga berpesan agar nilai ekonomi dari nanas ini ditingkatkan lagi. "Bikin turunannya semacam jus atau kue-kue dari nanas, jadi nanti nilainya lebih mahal dan ke petaninya juga untungnya lebih besar." ucapnya.
Emil mencicipi nanas tersebut sambil ngopi santai ditemani oleh Bapak Wasban, seorang sosok petugas pengamanan pasar Pamanukan berusia 78 tahun. Kepada Emil, pak Wasban juga menitipkan pesan, jika nanti jadi gubernur agar memperhatikan Kabupaten Subang, khususnya pasar Pamanukan.
"Bapak dinas dari umur 28 tahun di sini, sudah enam kali ganti bupati, pasar Pamanukan masih begini saja, mudah-mudahan kalau kang Emil jadi gubernur bisa berubah," katanya.