Bisnis.com, BANDUNG - Sosialisasi Food Startup Indonesia 2018 kembali digelar untuk yang kedua kalinya oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Kota Bandung.
Kasubdit Dana Masyarakat Bekraf Hanifah Makarim mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk menghubungkan para pelaku ekonomi kreatif di bidang kuliner dengan ekosistem yang terintegrasi sehingga menghasilkan peningkatan kapasitas dan mempermudah akses permodalan.
Ekosistem yang terintegrasi di bidang kuliner diantaranya adalah badan pemerintah (BPOM atau MUI), mentor (chef), pemasaran (market place) dan akses permodalan (fin tech atau bank).
“Pengusaha rintisan biasanya mengalami masa kritis di tiga tahun pertama baik dari segi permodalan atau manajemen startup itu sendiri. Oleh karena itu, Bekraf hadir untuk membantu memecahkan masalah tersebut melalui sosialisasi ini,” ujar Hanifah, pada Selasa (20/2/2018).
Setelah sosialisasi dilakukan, nantinya akan ada 100 startup kuliner yang terpilih untuk mempromosikan produknya pada pameran yang akan digelar tanggal 27-29 Juli 2018 mendatang di Surabaya. Di pameran tersebut, para pelaku startup dari 10 kota di Indonesia dapat menjual hingga melakukan presentasi untuk menarik perhatian para investor.
Sementara itu, Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Syaifullah menjelaskan Bekraf ingin menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian dengan target kontribusi sebesar 12% untuk ekonomi nasional di tahun 2019 mendatang.
“Selain berkontribusi untuk perekonomian nasional, adanya ekonomi kreatif juga dapat memperluas lapangan pekerjaan,” ujar Syaifullah.
Lebih lanjut, Bekraf juga bertugas merumuskan, menetapkan dan mengoordinasikan kebijakan ekonomi kreatif diantaranya dibidang aplikasi, arsitektur, desain produk, fashion, film, kriya dan kuliner.