Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Planet Ini Punya Air 250 Kali Lebih Banyak dari Bumi

Tujuh planat seukuran Bumi yang mengelilingi bintang TRAPPIST-1 saling tarik menarik satu sama lain saat mengelilingi bintang induk mereka itu.
7 Planat seukuran Bumi yang mengelilingi bintang TRAPPIST-1/ESO
7 Planat seukuran Bumi yang mengelilingi bintang TRAPPIST-1/ESO

Bisnis.com, JAKARTA - Tujuh planat seukuran Bumi yang mengelilingi bintang TRAPPIST-1 saling tarik menarik satu sama lain saat mengelilingi bintang induk mereka itu.

Dengan pengamatan yang hati-hati terhadap gerakan tarik menarik itu, para ilmuwan berhasil mengumpulkan informasi mengenai komposisi ketujuh planet dan didapat bukti bahwa beberapa dari planet yang mengelilingi TRAPPIST-1 memiliki air yang jumlahnya 250 kali lebih banyak dari seluruh samudera di Bumi, simpul sebuah penelitian seperti ditulis laman space.com.

Mengetahui komposisi planet-planet ini adalah penting untuk menentukan apakah planet-planet itu ditinggali kehidupan seperti di Bumi.  Namun memang sangat rumit menganalisis planet-planet ini. 

Untuk pengetahuan awal, sistem ini berjarak 39 tahun cahaya dari Bumi sehingga mengirimkan wahana antariksa ke sana untuk saat ini adalah mustahil karena teknologinya belum bisa sampai ke sana. 

Sebagai perbandingan jarak Bumi ke TRAPPIST-1, ambil contoh pesawat ruang angkasa yang saat ini berada di tepi luar Tata Surya, Voyager 1, yang perlu waktu 73.000 tahun untuk mencapai Proxima b atau empat tahun cahaya dari Bumi.

Oleh karena itu, para peneliti pada Universitas Bern, Swiss, menempuh langkah kreatif untuk memahami planet-planet di sekeliling bintang TRAPPIST-1 itu.

Planet-planet luar surya atau eksoplanet pada sistem TRAPPIST-1 berserakan dalam orbit yang sempit di sekitar bintang induknya dan dekat satu sama lain. Jarak antar mereka seperti jarak Merkurius ke Matahari. 

Ketika planet-planet yang dinamai TRAPPIST-1b, c, d, e, f, g dan h  itu bergerak, gravitasi planet-planet ini bisa mengubah orbit di antara mereka. 

Satu tim ilmuwan internasional pimpinan Simon Grimm dari Pusat Antariksa dan Habitabilitas (CSH) pada Universitas Bern, dapat mendeteksi fenomena itu.

"Dalam sistem TRAPPIST-1, planet-planetnya berdekatan satu sama lain menggangu," kata Grimm dari Universitas Bern. "Inilah yang menyebabkan pergeseran kecil dalam masa transit masing-masing."

Transit adalah saat planet terlihat melintas di depan bintang induknya seperti terlihat dari Bumi. Ribuan eksoplanet terdeteksi dan diteliti dengan menggunakan metode transit.

Dengan mensimulasikan orbit planet sistem TRAPPIST-1 dengan algoritma sampai model komputasi sesuai dnegan apa yang diamati astronom dari sistem TRAPPIST-1, tim peneliti bisa menghitung massa dari planet-planet itu. 

Dari data massa, tim bisa menyimpulkan kepadatan dan komposisi masing-masing planet.

Yang menarik, para peneliti mendapati fakta bahwa lima planet yang paling terang memiliki kandungan air 250 kali lebih banyak dibandingkan semua samudera di Bumi.  Sekitar 5 persen komposisinya adalah ari, padahal Bumi saja punya komposisi air 0,2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper