Bisnis.com, BANDUNG - Bakal calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil enggan berkomentar lebih jauh terkait dualisme kepemimpinan Partai Hanura di tingkat pusat dan Jawa Barat. Perlu diketahui, partai tersebut adalah satu di antara empat partai yang mendukungnya di kontestasi Pilgub Jabar 2018.
"Saya tidak bisa berkomentar urusan (internal) partai (Hanura)," kata pria yang kerap disapa Emil, di Bandung pada Rabu (7/2).
Kendati demikian, Emil tetap optimistis bahwa partai tersebut akan tetap memberi dukungan di kontestasi Pilgub Jabar 2018. "Tapi yang pasti secara resmi kan sudah terdaftar di KPU. Partai Hanura mendaftarkan pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum)," katanya.
Emil bahkan memperkirakan bahwa dukungan dari Hanura akan tetap berjalan meski siapapun sosok pimpinan di tubuh Partai Hanura. Pertimbangan saat ini adalah fokus pada komitmen pemenangan Pilkada.
"Nanti kita lihat, saya kira kita bisa pilah mana urusan internal, mana urusan pemenangan. Saya kira kalau dari feeling saya, mau grup yang mana saja tetap mendukung Rindu secara maksimal kalau dari komunikasi," ujarnya.
Seperti diberitakan, persoalan bermula saat Oesman Sapta Odang (OSO) diberhentikan dari posisi sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Keputusan itu diambil setelah sejumlah pengurus Partai Hanura mengadakan rapat di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (15/1).
Pemberhentian OSO dari jabatannya atas dasar permintaan dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang menyampaikan mosi tidak percaya. Kisruh pun pada akhirnya merambat ke tingkat pengurus Provinsi Jawa Barat.
Aceng Fikri selaku Ketua DPD Jabar Hanura secara resmi diberhentikan tak lama setelah Marsekal Madya (Purn) Daryatmo didapuk sebagai ketua umum menggantikan Oesman Sapta Odang (OSO).
Posisi Aceng Fikri saat ini digantikan Wisnu Purnomo melalui Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura versi Munaslub Partai Hanura 2018.