Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jabar pada kuartal IV-2017 tumbuh 5,32%.
Dengan demikian, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jabar sepanjang 2017 tumbuh mencapai 5,29%. Angka ini cenderung menurun dari pencapaian 2016 yang sebesar 5,66%
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Jabar Noneng Komara Nengsih di Gedung BPS Jabar, Kota Bandung, Senin (5/2).
"Industri pengolahan sumbangsih terbesar dengan angka 2,30%. Tumbuh sedikit pun memengaruhi secara total. Diikuti perdagangan besar eceran serta reparasi sepeda motor sebesar 0,71% dan kontruksi sebesar 0,59%," kata Noneng.
Merunut hasil BPS Jabar, perekonomian Jabar tahun 2017 jika diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.786,09 triliun.
Sementara PDRB per kapita untuk tahun 2017 tercatat Rp37,18 juta. Sementara dari sisi produksi, BPS Jabar mencatat, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 11,85%.
"Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor barang dan jasa sebesar 11,54%," kata Noneng.
Adapun ekonomi Jabar kuartal IV-2017 bila dibandingkan kuartal IV-2016 (y-on-y) tumbuh 5,32 dibanding tahun 2016 sebesar 5,19%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 14,88%.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi LNPRT yang mencapai 10,31%.