Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung bakal menyelenggarakan outbreak response immunization (ORI) atau imunisasi massal khusus difteri.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rita Verita di Balai Kota Bandung, Selasa (30/1).
Menurut dia, Bandung menjadi sasaran imunisasi serentak karena di provinsi Jawa Barat kasus difteri sudah menjadi kejadian luar biasa (KLB). Bandung sendiri merupakan daerah transit yang terbuka bagi warga luar Kota Bandung sehingga rentan terpapar virus tersebut.
Rita menerangkan, imunisasi serentak ini dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun. Pertama dilakukan 1 Februari-Maret, kedua dilakukan pada 1 Juni-Juli, dan ketiga dilaksanakan 3 Desember-Januari 2019.
Imunisasi diberikan kepada anak usia 1 tahun-18 tahun, dengan sasaran 692.740 orang. Dengan pos pemberian imunisasi sebanyak 4466, yang tersebar di 2167 sekolah, 2049 posyandu, dan pos pelayanan lainnya 250.
Rita berujar, semua warga Bandung berhak mendapatkan imunisasi gratis ini. Karenanya akan ada sweeping kepada warga, yang belum sempat mendapatkan imunisasi.
"Pelaksanaan imunisasi ini wajib sifatnya karena telah ada regulasi yang ditetapkan langsung oleh pemerintah pusat," katanya.
Imunisasi massal ini, kata dia, diharapkan bisa menekan angka penderita difteri di Kota Bandung, sebab pada tahun 2017 lalu 9 kasus penderita difteri terjadi di Bandung dengan angka kematian 1 orang. Angka ini meningkat dari 2016 yang terdapat 6 kasus.
Rita mengatakan jumlah total pos pelayanan imunisasi tersebut ada 4.466. "Ada yang di sekolah, posyandu dan pos pelayanan lainnya. Untuk jumlah SDM yang dikerahkan dalam kegiatan ini ada 13.139 yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya," katanya.
