Bisnis.com, BANDUNG – Terkait masalah Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri yang menyebar di 170 kabupaten dan kota di Indonesia tahun 2017 lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memaparkan langkah-langkah untuk mencegah penyakit menular lainnya.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan langkah tersebut dimulai dengan program imunisasi rutin lalu anak-anak wajib memperlihatkan buku imunisasi sebelum masuk sekolah. Namun, hal tersebut masih didiskusikan dengan Kemendikbud.
“Tapi, bukan berarti yang tidak punya buku tidak boleh sekolah. Kalau belum punya, nanti petugas kesehatan terkait akan datang untuk memberikan imunisasi,” ujar Nila, pada Sabtu (13/1/2018) ketika melakukan kunjungan kerja ke Bio Farma.
Langkah selanjutnya adalah dengan mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan budaya hidup bersih. Sementara itu, tamu asing yang datang ke Indonesia juga harus bebas dari virus penyakit apapun.
Khusus untuk KLB difteri di Indonesia, Kemenkes terus melaksanakan imunisasi ulang atau Outbreak Response Immunization (ORI) dengan 0 1 6.
“Dengan kata lain, 0 untuk imunisasi yang diberikan hari ini, 1 untuk imunisasi satu bulan ke depan dan 6 untuk imunisasi enam bulan ke depan,” katanya.
Nila menambahkan satu kabupaten atau kota telah dinyatakan bebas difteri jika sudah tidak ada korban lagi selama dua minggu berturut-turut.
“Kita harus berhati-hati dengan penyebaran virus, bakteri atau penyakit untuk keselamatan kesehatan bangsa,” paparnya.