Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melly Goeslaw & Opick Berbagi Kisah Soal Kunjungannya ke Palestina

Musisi Melly Goeslaw dan Opick merupakan dua sosok yang berkesempatan menengok kondisi anak-anak pengungsi Palestina di tiga negara perbatasan Palestina, yakni Turki, Lebanon dan Suriah, beberapa waktu lalu.
Opick dan Melly saat berada di pengungsian Palestina/Instagram
Opick dan Melly saat berada di pengungsian Palestina/Instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Musisi Melly Goeslaw dan Opick merupakan dua sosok yang berkesempatan menengok kondisi anak-anak pengungsi Palestina di tiga negara perbatasan Palestina, yakni Turki, Lebanon dan Suriah, beberapa waktu lalu. 

Dalam perjalanan yang dimulai ada 17-24 Desember 2017 itu, mereka mampir di Iqro, sekolah penghafal Al-Qur'an khusus pengungsi Palestina. Di sana, Melly dan Opick sempat menghibur anak-anak dengan lagu-lagu religi, walau memang tanpa iringan musik. 

"Tidak pakai musik. Lagu Arab satu lagu bahasa Indonesia satu," tutur Opick dalam konferensi pers di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu. 

Keberangkatan Melly dan Opick ke tiga negara perbatasan Palestina merupakan bagian dari program Sahabat Palestina Memanggil (SPM). Keduanya bersama 13 orang lainnya yakni dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yakni komunitas Tangan Di Atas (TDA), Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses, SSC, dan Jaringan Sekolah isiam Terpadu (JSlT) Indonesia mengambil peran sebagai menjadi Duta Kemanusiaan. 

Para Duta Kemanusiaan ini menyalurkan bantuan yang telah terkumpul dari penggalangan donasi melalui konser-konser kemanusiaan bertajuk Palestina selama hampir 5 tahun dengan dipromotori oleh Qupro Indonesia. 

Hasilnya, terkumpul dana sebesar US$50.000. Dari total dana ini, SPM membeli bahan-bahan makanan (sembako), selimut, Kasur, bantal, pemanas dan arang untuk para pengungsi. 

Pembina SPM Amrozi M Rais mengungkapkan, SPM tidak sendiri dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ini. Pihaknya bekerjasama dengan LSM setempat yaitu Hayat Yolu, selama menyalurkan bantuan tersebut. 

”Pada 18 Desember kami diajak oleh LSM rekanan kami, Hayat Yolu, ke sekolah penghafal Alquran khusus pengungsi Palestina, bernama lqro, Istanbul bagian barat laut. Sekolah ini menampung anakanak Palestina korban perang tahun 2008-2009, 2013 dan 2014. Jumlah siswa-siswinya mencapai 185 orang," tutur Amrozi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper