Bisnis.com, BANDUNG - Bakal calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga kini masih menunggu hasil musyawarah dari para tokoh Jabar untuk menentukan siapa calon pendampingnya di Pilgub Jabar 2018.
Menurut dia, hasil tersebut akan diumumkan pada minggu ini dan berharap siapapun nama pendampingnya yang muncul bisa diterima oleh semua pihak. "Ini lagi nunggu (hasilnya). Mudah-mudahan tanggal 15 atau dalam dua atau tiga hari ini para tokoh-tokohnya akan memastikan tanggal," katanya di Bandung, Rabu (13/12).
Namun, pria yang kerap disapa Emil itu meminta bagi siapa saja kandidat yang tidak terpilih, diharapkan untuk tidak terlalu terbawa perasaan atau baper."Dalam politik mah cair, jadi kalau mau jadi politikus mah jangan baperan," katanya.
Adapun para kandidat yang muncul untuk menjadi calonnya antara lain Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda, Anggota DPR Maman Imanulhaq, kader DPW PPP sekaligus Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, dan kader Golkar yang juga anggota DPR Daniel Muttaqien.
Emil juga mengatakan bahwa hasil yang dimunculkan tersebut tidak menutup kemungkinan akan berubah mengingat dalam politik apapun bisa terjadi. "Kan politik itu cair yah. Karena H-1 juga bisa berubah, jadi yang penting mah ikhtiar saja," ujarnya.
Ancaman parpol
Emil juga menanggapi santai apabila dirinya ditinggal partai pendukungnya dalam perhelatan Pilgub Jabar 2018.
Pernyataan ini sekaligus menjadi tanggapan atas pandangan pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi yang memprediksi jika Emil bisa saja ditinggal oleh parpol pendukungnya bila melihat kondisi politik saat ini.
Muradi menyebut bahwa kemungkinan parpol pendukung tersebut pergi didasari atas adanya konvensi yang tengah dilakukan Emil untuk mencari pendampingnya di Pilgub Jabar 2018.
Namun, Emil menyebut jika dia sudah memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi serta memperhitung dinamika politik saat ini. Sehingga dia tidak khawatir apabila ditinggal partai pendukung dalam kontestasi tersebut.
"Saya sudah hitung formasi Jawa Barat itu sangat cair, bisa ada lima opsi, bisa ada yang maju. Bisa ada yang bergabung, juga yang tidak bergabung," kata wali kota Bandung itu.
Dengan demikian, pria berkacamata itu tetap santai dalam menghadapi segala kemungkinan tersebut. Apabila ada parpol yang menyatakan mundur, hal itu merupakan sebuah opsi dari sekian opsi yang ada.
"Jadi saya kira itu mah menceritakan satu opsi dari sekian banyak opsi. Jadi saya tidak terlalu khawatir," kata dia.