Bisnis.com, BANDUNG - Jelang libur Natal dan tahun baru 2018, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) mengantisipasi maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sejumlah kawasan di Kota Bandung.
Kepala Dinsosnangkis Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan, pada libur natal dan tahun baru kecenderungan adanya PMKS di Kota Bandung biasanya semakin meningkat.
"Kecenderungannya bisa meningkat saat Natal dan tahun baru. Maka kita harus menyiapkan aparat terutama untuk melakukan operasi," kata Tono saat ditemui di kawasan Balai Kota Bandung pada Selasa (12/12).
Tono berujar, setidaknya ada 32 titik rawan PMKS yang berkeliaran di Kota Bandung. Namun, menjelang libur natal dan tahun baru pihaknya akan fokus terhadap 8 titik dahulu.
Menurut dia, delapan titik rawan tersebut antara lain kawasan Pasteur, Sukajadi, Pasirkoja, di bawah jembatan Pasopati, Dago, Kiaracondong, Pasar baru dan Ahmad Yani.
Menurutnya, adanya PMKS seperti pengemis, pengamen bahkan manusia silver di sejumlah kawasan Kota Bandung akan berdampak pada ketertiban kota. Di sisi lain, pihaknya akan terus memonitoring keberadaan mereka.
"Dan kebanyakan PMKS itu berasal dari luar Kota Bandung seperti Medan, Cianjur. Meskipun memang kita akui dari Bandung juga ada tapi jumlahnya tidak banyak," ujarnya.
Di samping itu, kata dia, pihaknya senantiasa memberi pengarahan dan pembinaan kepada PMKS yang terjaring razia agar tidak kembali lagi ke jalanan. Mereka akan ditampung di rumah singgah dalam beberapa waktu.
"Ini kan sebenarnya karena faktor ekonomi terutama soal makan. Banyak juga mereka yang usia produktif. Dan mungkin juga karena pembinaannya belum maksimal sehingga mereka balik lagi ke jalanan," ucapnya.
Dia juga mengimbau agar warga dan wisatawan yang datang ke Bandung untuk tidak memberikan uang kepada mereka. Hal ini dipertegas dengan adanya Peraturan Daerah K3.
"Saya imbau kepada masyarakat agar tidak memberikan donasi kepada PMKS yang ada di jalanan. Karena selain terjadi penumpukan PMKS, juga tidak mendidik sebab mereka akan menjadi malas," imbau Tono.