Bisnis.com, BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta Bio Farma untuk memproduksi vaksin difteri mengingat wabah tersebut sudah menjalar ke sejumlah wilayah termasuk Jawa Barat dan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Saya sudah minta Bio Farma memproduksi (vaksin difteri). Misalkan dari pusat habis, masa kita berdiam diri? Saya akan menyampaikan besok (hari ini) karena ini urgensi," kata Ridwan Kamil di Bandung, Senin (11/12).
Selain itu, pria yang kerap disapa Emil itu juga meminta masyarakat tetap waspada terkait wabah ini. Masyarakat harus mengetahui gejala yang ditimbulkan penyakit ini seperti demam, sesak, ataupun sulit menelan makanan.
"Untuk wabah difteri saya minta masyarakat waspada, konsultasikan apabila menemukan gejala (difteri) ke puskesmas terdekat," ucapnya. Dia pun meminta warga agar selalu patuh apabila pemerintah mengimbau untuk dilakukan imunisasi secara gratis.
Kendati demikian, dia mengaku sampai saat ini belum menerima laporan warga yang terpapar difteri. "Terhitung per hari ini Bandung belum ada laporan yang terkena difteri.Tapi gejala-gejalanya tetap saya waspadai. Bahkan faktor hujan ini punya daya pengaruh," ujarnya.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Bandung, sepanjang tahun 2017 ini terdapat tujuh kasus penderita difteri dengan korban satu orang meninggal dunia.
"Namun jika dibandingkan dengan daerah lainnya, Kota Bandung relatif lebih aman dan tidak termasuk yang dicurigai sebagai daerah dengan wabah difteri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita, Kamis (7/12).
Kendati demikian, Rita megimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi adanya penyakit yang mudah menular tersebut. Pihaknya tetap melakukan berbagai langkah antisipatif agar wabah difteri tidak tersebar di Bandung. Ketika ditemukan satu kasus pun pihaknya langsung sigap dengan melakukan investigasi dalam 24 jam.
“Kami senantiasa menyiapkan anti difteri serum, melakukan pencegahan kepada orang dengan kontak erat, melakukan profilaksis difteri dengan memberikan antibiotik eritromisin termasuk memberikan imunisasi kepada petugas di Puskesmas yang melakukan pemeriksaan penderita difteri,” ujarnya.