Bisnis.com, BANDUNG - Belakangan hari ini gas elpiji 3kg terbilang langka di sejumlah wilayah termasuk Kota Bandung. Kelangkaan gas bersubsidi ini mengakibatkan sejumlah warga kesulitan untuk mendapatkannya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina terkait kelangkaan gas melon ini. Menurut dia, Pertamina segera menindak lanjuti soal kelangkaan tersebut. "Dan persoalan (langkanya gas 3kg) ini bukan hanya terjadi di Bandung, tapi sejumlah daerah lain seperti Bogor, Purwakarta dan yang lainnya," kata dia di Bandung, Senin (11/12).
Selain berkoordinasi dengan Pertamina, Pemerintah Kota Bandung juga tengah menyelidiki langkanya gas melon tersebut di tingkat agen dan pengecer. Dia khawatir jika gas bersubsidi ini salah sasaran.
"Apakah gas melon (elpiji 3 kg) ini digunakan untuk bisnis atau masyarakat kelas menengah atas?," ujar wali kota yang kerap disapa Emil ini.
Emil menerangkan jika gas melon diperuntukkan bagi kalangan ke bawah sehingga warga yang mampu tidak diperbolehkan memakainya dengan alasan apapun. "Kita sudah sepakat elpiji 3 kg hanya untuk subsidi atau masyarakat bawah," kata dia.
Di samping itu, Emil mengimbau kepada kalangan menengah atas agar memakai elpiji yang sudah diperuntukkan yakni 12 kg. "Kalau digunakan untuk bisnis sebaiknya menggunakan tabung lain jangan elpiji 3 kg," imbaunya.